Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Waskita Tahun 2023, Raih Kontrak Baru Rp 20 Triliun

Kompas.com - 17/05/2023, 22:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan bisa meraup kontrak baru pada tahun 2023 senilai Rp 20 triliun.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan, pada Triwulan I 2023, Waskita berhasil mencatatkan winning rate tender sebesar 33,33 persen.

Sebelumnya Perseroan memenangi nilai kontrak IKN sebesar Rp 4,16 triliun pada tahun 2022.

Sementara sejak Januari hingga Maret 2023 ini, Perseroan sudah mendapatkan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 4,7 triliun atau sebesar 20 persen dari target NKB tahun 2023.

Berdasarkan segmentasi proyek tersebut didominasi berasal dari proyek Pemerintah sebesar 63,50 persen, BUMN dan BUMD sebesar 22,68 persen dan sisanya dari entitas Anak Perusahaan sebesar 13,83 persen.

Hal ini sejalan dengan target Perseroan yang menargetkan pembayaran melalui monthly payment.

"Dengan monthly payment arus kas Waskita berjalan dengan lancar," jelas Ermy dalam keterangan resminya.

Strategi Perseroan dalam memperbaiki kinerja keuangan salah satunya meminimalisir proyek-proyek non-turnkey payment.

Tercatat pada laporan kontrak baru Waskita Triwulan I 2023 terdiri dari 97,78 persen non-turnkey payment.

Baca juga: Sejak Maret, Waskita Beton Suplai Tiang Proyek Pengaman Pantai PIK

"Dalam hal pengoperasian proyek, 43,57 persen kontrak baru merupakan kontrak bersama atau joint venture yang di mana memberikan lebih banyak manfaat bagi Perusahaan," imbuh Ermy.

Pada periode yang sama, Waskita juga berhasil mencatatkan EBITDA positif pada Triwulan I 2023 sebesar Rp 660 miliar atau naik 101 persen YoY.

Kenaikan capaian EBITDA ini merupakan dampak dari meningkatnya laba kotor dan penurunan beban bunga selama triwulan pertama 2023.

Untuk laba kotor, Waskita berhasil meraih Rp 400 miliar. Angka tersebut meningkat 21,47 persen YoY di tengah kondisi Cost of Good Sold (COGS) yang lebih rendah di mana harga bahan baku konstruksi yang kian stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com