Kubu Raya Dorong Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa lewat Toko Daring

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengadaan barang dan jasa melalui digitalisasi dan pemanfaatan platform toko daring Mbizmarket.

Upaya ini menempatkan Pemkab Kubu Raya di posisi ke-6 Nasional dalam transaksi terbesar Toko Daring tingkat Kabupaten, dan menempati urutan ke-11 tingkat Nasional dalam transaksi terbesar Toko Daring Kabupaten/Kota.

Sebagai bagian dari implementasi program digitalisasi pengadaan barang dan jasa, Pemkab Kubu Raya tercatat menyalurkan anggaran belanja daerah yang signifikan melalui Toko Daring.

Selain berhasil meningkatkan efisiensi dan transparansi, upaya digitalisasi ini juga menjadi sarana untuk mendorong aksi pencegahan korupsi.

Baca juga: Pengadaan Barang dan Jasa, Pemda Bisa Klik Marketplace Kementerian PUPR

Dengan mengurangi intervensi manusia dalam proses pengadaan barang dan jasa, peluang terjadinya praktik korupsi dan kolusi semakin kecil.

Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkab Kubu Raya dalam melaksanakan aturan-aturan yang ada seperti Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2021.

Dalam mengembangkan program digitalisasi sistem pengadaan barang dan jasa, Pemkab Kubu Raya juga akan melibatkan pelaku usaha dan masyarakat lokal.

Hal ini dilakukan agar program ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meyakini bahwa digitalisasi sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah akan menjadi salah satu langkah penting dalam menjawab tantangan era digitalisasi dan globalisasi yang semakin cepat.

"Kami siap menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa yang modern, transparan, dan efisien," kata Muda dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: KPK Akui Banyak Korupsi Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi