Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2023, 08:25 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyebut ada 36 investor yang sebelumnya mengajukan letter of interest (Lol) kini sudah masuk tahap lanjutan.

Hal itu dikemukakan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai perkembangan investasi di IKN yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (15/05/2023).

Menurut dia, secara keseluruhan berdasarkan data per 15 Mei 2023, Otorita IKN sudah menerima 209 komitmen investasi atau berupa Lol.

"Dari letter of interest 209 itu, sekitar 36 sudah menandatangani apa yang disebut non-disclosure agreement, jadi sudah meningkat pada tahap selanjutnya," terang Bambang dalam keterangan pers dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Investor Dubai Akan Tangani Pengelolaan Limbah di IKN Nusantara

Dalam tahapan tersebut, pembicaraan lebih detail, karena data-data dan sebagainya sudah dipertukarkan.

"Mereka (investor) setelah itu biasanya akan melihat ke lapangan. Kemudian, setelah itu mereka membuat studi kelayakan dan tentu saja rencana bisnis yang akan diambil," tandasnya.

Seiring dengan hal itu, Otorita IKN diminta mempercepat prosesnya agar dapat direalisasikan sesuai dengan keinginan investor dan peraturan perundang-undangan.

"Ini memang memerlukan waktu tapi tadi kami saya dan Pak Dhony (Wakil Otorita IKN) memang diminta untuk lebih mempercepat proses-proses ini agar benar-benar bisa terealisasi apa-apa yang diinginkan oleh investor di lapangan sesuai dengan koridor dari peraturan perundangan yang berlaku," tuturnya.

Untuk mempercepat proses tersebut, pemerintah juga akan membentuk unit pelayanan satu pintu (one stop shop) yang akan menindaklanjuti kebutuhan investor di IKN.

"Jadi tadi diputuskan bahwa untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan investasi ini kami diminta untuk membuat satuan stop shop yang akan juga diikuti atau pun ada lembaga kementerian terkait lain itu juga nanti akan berada di dalam one stop shop. Jadi satu pintu saja," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com