JAKARTA, KOMPAS.com - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI memutuskan untuk membagi dividen sebesar Rp 251,78 miliar atau 30 persen dari Laba Bersih tahun buku 2022 senilai Rp 839 miliar.
Pembagian dividen ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, Perseroan berhasil menutup tahun 2022 dengan berbagai pencapaian, baik dari sisi kinerja keuangan maupun keberlanjutan yang berfokus pada inovasi di berbagai lini.
"Hal ini tentu tidak lepas dari berbagai upaya efisiensi, inovasi dan penguatan sinergi dengan SIG selaku induk usaha, serta Taiheiyo Cement Corporation (TCC) yang menjadi mitra strategis kami," ujar Lilik.
Selain menyetujui pembagian dividen dan perubahan pengurus perseroan, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Baca juga: Kuartal I Tahun 2023, SBI Raup Pendapatan Rp 2,9 Triliun
Keputusan lain yaitu pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2022 dan remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2023 untuk Direksi.
Kemudian penetapan tantiem tahun buku 2022 dan remunerasi (honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2023 untuk Dewan Komisaris, dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan Perseroan Tahun Buku 2023.
Tingginya inflasi yang turut disebabkan oleh resesi global dan mengakibatkan kenaikan harga komoditas, memengaruhi penurunan permintaan pasar semen domestik pada kuartal pertama 2023 yang terkontraksi 6,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berakhirnya masa liburan hari raya dan cuaca yang memasuki musim kemarau, diharapkan menjadi momentum perbaikan permintaan bahan bangunan terutama dari pasar retail pada kuartal kedua hingga akhir tahun 2023.
Penurunan permintaan pasar domestik turut memengaruhi volume penjualan semen dan klinker Perseroan yang terkontraksi 8 persen dari 3,3 juta ton menjadi 3,1 juta ton pada kuartal I tahun 2023.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.