Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2023, 14:15 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto optimistis 126 juta bidang tanah dapat terdata lewat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada tahun 2025.

"Tidak sampai tahun 2025, target 126 juta bidang itu sudah bisa terdata. Tapi, belum sampai masuk sertifikat," ujar Hadi dalam media gathering di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Untuk mempercepat penyelesaian program tersebut, pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan drone diandalkan.

Hal ini juga sudah termaktub dalam Petunjuk Teknis PTSL oleh Kementerian ATR/BPN yang dikeluarkan pada 3 Maret 2023.

Dalam ketentuan umum nomor 11 tertulis, Pengukuran Fotogrametris adalah kegiatan pemetaan Bidang Tanah yang dilakukan dengan cara melakukan identifikasi titik batas bidang-bidang tanah dengan menggunakan peta kerja.

Peta kerja ini berupa peta foto hasil pemotretan wahana pesawat udara berawak atau nir-awak (UAV/drone) dengan menarik garis ukur (delineasi) panjangan batas Bidang Tanah yang dapat diidentifikasi dan secara visual terlihat jelas di atas peta foto.

Untuk menyelesaikan pemetaan untuk PTSL ini, Terra Drone Indonesia menghadirkan produk bernama Quantum system F90+.

Drone yang dirancang khusus untuk melakukan pemetaan ini menggabungkan Fixed-Wing dan Multirotor, sehingga memungkinkan untuk melakukan lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL).

Baca juga: Lima Tahun Terakhir, Kementerian ATR/BPN Tangani 305 Kasus Mafia Tanah

Dengan menggunakan 3 motor yang dapat menekuk (Tilt Motor), drone dapat memaksimalkan sumber daya dan efisiensi motor itu sendiri.

Selain itu, dengan baterai yang digunakan, Trinity F90+ dapat terbang hingga 90 menit lamanya dengan membawa sensor RGB dan Multispectral.

Terra Drone Indonesia beberapa kali menggunakan drone tersebut untuk melakukan pemetaan salah satunya pengerjaan PTSL di area Sumatra Barat.

Sementara itu, terdapat beberapa manfaat dari penggunaan drone untuk mempercepat pengerjaan program PTSL.

Salah satunya adalah pengumpulan data yang lebih cepat dan akurat. Drone dapat terbang ke wilayah yang sulit diakses atau berbahaya bagi manusia, sehingga memungkinkan pengumpulan data yang lebih lengkap dan detail.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com