Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Basuki Minta Warga Terdampak Longsor Terlibat Proyek Risha Natuna

Kompas.com - 27/04/2023, 18:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar warga terdampak bencana terlibat dalam pelaksanaan proyek Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

"Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan," kata Menteri Basuki, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (27/4/2023).

Proyek Risha tersebut merupakan salah satu bentuk penanganan longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan pada Maret 2023 lalu.

Basuki menyebutkan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana longsor adalah relokasi permukiman warga.

Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Huntap Risha dengan teknologi rumah khusus tahan gempa tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023.

"Segera mobilisasi 100 unit Risha dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor," tambah Basuki.

Apabila lahan sudah siap, maka pembangunan infrastruktur permukiman dapat selesai dalam waktu 3 bulan. Ini karena metode knock down atau merangkai komponen Risha yang relatif cepat.

Baca juga: Bila Pakai Dana Renovasi Venue Piala Dunia U20, Ini Jumlah Unit RISHA yang Bisa Dibangun

Lokasi huntap juga dilengkapi dengan utilitas, meliputi jaringan air bersih, sanitasi dan musala.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini Risha yang telah lengkap terinstal ada 2 unit.

"Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof Risha dan pasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata," jelas Iwan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com