JAKARTA, KOMPAS.com - Rest area merupakan salah satu fasilitas di jalan tol yang terbukti sangat membantu para pemudik dalam perjalanan ke kampung halaman.
Di rest area, para pengguna jalan tol bisa memanfaatkan berbagai fasilitas mulai dari toilet, masjid hingga tempat makan.
Namun apa jadinya bila para harga makanan di salah satu rest area dinilai terlalu mahal dan justru merugikan para pemudik?
Pengalaman tak mengenakan ini baru saja dialami oleh Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo.
Baca juga: Kementerian PUPR Sediakan 9.008 Toilet Gratis di Rest Area
Dalam akun twitternya, @sigitwid, Sabtu (22/4/2023), Sigit menyampaikan keluh kesahnya mengenai salah satu restoran di rest area KM 86A Tol Cipali.
Menurut Sigit, di salah satu warung makan bernama Hadea, ia memesan dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan.
Saat hendak membayar, ia harus merogoh kocek Rp 155.000. Bahkan, dikatakan penjual di warung tersebut juga ngotot dibayar setelah makan.
Buat yg sedang istirahat di rest area KM 86A Cipali dan ingin ngirit, saya sarankan jgn makan di sini. Dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan harganya Rp 155.000 dan penjualnya ngotot dibayar setelah makan.
Tapi kalau sdg mau beramal saat lebaran, ya boleh aja. ????#Mudik2023 pic.twitter.com/l54lJx5GNi
— Sigit Widodo (@sigitwid) April 22, 2023
Tentu saja, harga tersebut termasuk dalam kategori yang sangat mahal. Bila dibandingkan dengan total harga umumnya, maka harusnya tidak sampai dengan Rp 100 ribu.
Sigit ternyata tidak sendiri. Dalam kolom reply Twitter Sigit, banyak pengguna twitter yang juga mengeluhkan mahalnya harga gerai makanan di Rest Area.
Baca juga: Hanya Semalam, Tol Cipali Dilintasi 121.000 Kendaraan
Akun @Febyfiona bahkan mengatakan dirinya merasa terjebak karena membeli 1 sachet kopi kemasaan seharga Rp 20.000.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.