JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu satu pekan terakhir, nama TikToker Bima Yudho banyak dibicarakan di media sosial.
Ia menjadi buah bibir usai melontarkan kritik keras melalui akun TikToknya @awbimaxreborn kepada pemerintah Lampung.
Bima yang lahir dan besar di Lampung mengidentifikasi beberapa masalah yang menghambat
pembangunan daerah di Lampung, diantaranya: infrastruktur, pendidikan, dan korupsi.
Apa yang disampaikan Bima ternyata sejalan dengan temuan dari PR agency Praxis Public Relations (Praxis).
Baca juga: Menilik Kondisi Infrastruktur Jalan di Lampung yang Dikritik Bima
Baru-baru ini, Praxis melakukan riset yang mengukur tingkat kepuasan para Generasi Z (Gen Z) di Indonesia terkait pelayanan publik.
Dari hasil survei tersebut, Praxis menemukan sebanyak 69,47 persen Gen Z merasa pembangunan infrastruktur sebagai layanan eksekutif pemerintah daerah belum memuaskan.
Selain pembangunan infrastruktur, responden Gen Z juga merasa penegakan hukum, termasuk penanggulangan korupsi (67,79 persen), serta pendidikan (57,98 persen) belum memuaskan.
Data survei Praxis ini memvalidasi ketidakpuasan Bima yang juga merupakan salah satu representasi populasi Gen Z.
“Keberanian Bima untuk menyampaikan kritik yang membangun ini harus diapresiasi. Saya harap, kedepannya makin banyak generasi muda yang berani menyuarakan opini maupun kritik mereka,” ungkap Ketua Komisi Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesi Pers, Dewan Pers Indonesia Paulus Tri Agung Kristanto.
Paulus mengatakan, sejauh ini ia melihat bahwa media telah melakukan peranannya dalam mengawal opini publik melalui berbagai pemberitaan dan ini juga harus diapresiasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.