Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jitu Ini Bisa Dilakukan Pengembang Kondominium Demi Pikat Pembeli

Kompas.com - 15/04/2023, 08:40 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Pasar kondominium di Jakarta masih sepi peminat. JLL Indonesia menyampaikan pada kuartal I tahun 2023, permintaan kondominium masih lemah.

Bila kondisi ini bertahan lama, maka tentu akan merugikan pengembang lantaran harus ada biaya perawatan rutin yang dikeluarkan.

Demi memikat pembeli, tentu harus ada langkah kreatif yang dilakukan oleh para pengembang kondominium khususnya yang ada di Jakarta.

Head of Advisory JLL Indonesia, Vivin Harsanto mengusulkan beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para pengembang.

Baca juga: Kabar Buruk! Permintaan Kondominium di Jakarta Masih Lemah

“Untuk menarik pembeli, para pengembang bisa menerapkan fleksibilitas penggabungan unit, penambahan mezanin, atau penawaran bonus-bonus seperti voucher belanja, unit semi-furnished atau bebas biaya service charge,” ungkap Vivin dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Selain itu, pengembang juga bisa mempertimbangkan opsi untuk menjalin kerja sama dengan operator-operator properti virtual untuk mengelola penggunaan unit.

“Proyek-proyek yang menunjukkan komitmen konstruksi cenderung lebih diminati calon pembeli baik end-user maupun investor, sebagai indikasi kepercayaan pasar terhadap reputasi pengembang,” jelas Vivin.

 

Meskipun aktivitas penjualan kondominium di Jakarta belum pulih secara menyeluruh, Vivin mengatakan, penyerapan masih terlihat di kelas menengah dengan harga di bawah Rp 3 milyar.

Jenis kondominium tersebut banyak diminati mengingat keterjangkauan merupakan salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh pembeli khususnya end user.

Baca juga: Ini Perbedaan Townhouse dan Kondominium

“Persaingan dapat dikatakan tidak bertambah secara signifikan ditandai dengan tidak adanya peluncuran proyek baru di triwulan ini,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com