Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal IPO, Perusahaan Baterai Milik Boy Thohir Incar Dana Segar Rp 9,62 Triliun

Kompas.com - 31/03/2023, 07:37 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana, PT Merdeka Battery Material Tbk atau MDMA menargetkan perolehan dana segar sebesar Rp 9,62 triliun.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan dalam acara Due Diligence Public Expose (PUBEX) & Press Conference di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

“Adapun harga penawaran saham MBMA berkisar Rp780-Rp795 per saham sehingga MBMA akan mendapatkan tambahan modal hingga maksimal sebesar Rp9,62 triliun,” jelasnya.

Melalui IPO, MDMA akan menawarkan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24 persen dari total saham perusahaan kepada publik.

Kemudian, dapat ditingkatkan maksimal 12,1 miliar saham atau 11,14 persen dari total saham perusahaan pada saat IPO.

Diketahui, MDMA akan melaksanakan IPO pada 12 April 2023-14 April 2023. Sehingga, saham MBMA rencananya akan tercatat di BEI secara perdana pada 18 April 2023.

Devin menjelaskan, lewat IPO ini, MBMA akan memiliki dukungan yang lebih kuat untuk mengeksekusi setiap rencana strategis pada masa mendatang.

Sebab, perusahaan yang mengklaim sebagai pemilik tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia, MBMA berada pada posisi yang baik untuk mengambil kesempatan hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan listrik.

Hal ini dudukung oleh teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang teruji.

"Saat ini, kami masih berada pada fase awal untuk berekspansi ke industri hilir di sepanjang rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik," ucap Devin.

Baca juga: Rencanakan 4 Proyek Baru, Delution Bidik IPO Lima Tahun Mendatang

Nantinya, akan terintegrasi dengan sumber daya nikel yang mampu berproduksi selama lebih dari 20 tahun.

Devin optimistis, dengan IPO ini, MBMA akan memastikan bahwa rencana strategis perusahaan dapat berjalan maksimal.

Sehingga, perusahaan dapat mengoptimalkan SDM untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan bermotor listrik dunia pada masa depan.

Adapun pemegang saham MBMA terdiri dari PT Merdeka Energi Nusantara 54,82 persen, Garibaldi ‘Boy’ Thohir 12,41 persen, Huayong International (Hong Kong) Limited 8,45 persen, Winato Kartono (pendiri Provident Capital Indonesia) 7,05 persen, PT Prima Langit Nusantara 4,64 persen.

Selain itu, PT Prima Puncak Mulia 4,22 persen, Hardi Wijaya Lion 3,02 persen, Philip Suwardi Purnama 2,69 persen, Edwin Soeryadjaya (pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) 2,38 persen, Agus Superiadi 0,24 persen dan Trifena 0,08 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com