Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Bangun Hunian Impian dengan Konsep Rumah Tumbuh

Kompas.com - 27/03/2023, 10:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Memiliki hunian sendiri merupakan impian banyak orang. Namun, untuk mewujudkannya diperlukan biaya dan perencanaan yang matang.

Dengan kian meningkatnya berbagai bahan bangunan, dana menjadi salah satu masalah utama yang sering dihadapi.

Namun Anda tak perlu bersusah hati. Ada solusi arsitektural yang dapat membantu mewujudkan rumah impian, yaitu dengan pembangunan konsep rumah tumbuh.

Rumah tumbuh telah menjadi konsep arsitektur yang populer. Tujuan penerapan konsep rumah tumbuh adalah membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.

Baca juga: Ada 14 Tipe Tukang Bangunan di Proyek Konstruksi Lho, Apa Saja?

Hal ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki.

Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal.

Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. Jika Anda memiliki tanah yang luas, maka rumah tumbuh horizontal cocok untuk Anda karena penambahan akan dilakukan secara melebar.

Sementara itu, jika Anda memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.

Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep rumah tumbuh.

Baca juga: Rumah Tumbuh, Solusi Hemat buat Anda yang Berkantong Tipis

“Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh.” jelas Georgi.

Sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dengan ahli. Tahap ini penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah.

Ketika melakukan konsultasi, hal penting perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh.

Sementara itu, Co-Founder dan CPO Gravel Fredy Yanto, Co-Founder dan CPO Gravel menjelaskan pembangunan yang bertahap, sesuai kebutuhan dan ketersediaan biaya memang lebih praktikal, dan saat ini sering dijadikan pilihan.

 

“Untuk membantu pemilik rumah tumbuh, Gravel menyediakan layanan survey dan layanan tukang borongan. Kedua layanan ini bisa mengakomodir dan mempermudah pemilik rumah ketika ingin melanjutkan pembangunan rumah tumbuh mereka.” papar Fredy.

Layanan survey Gravel dilakukan oleh tim surveyor ahli dan berpengalaman. Setelah cek kondisi rumah, surveyor akan memberikan laporan kondisi rumah, bahan material yang dibutuhkan, jenis dan jumlah tukang yang dibutuhkan, hingga estimasi biayanya.

Untuk pengerjaannya, jika tidak ingin menggunakan tukang harian, pemilik rumah tumbuh dapat menggunakan jasa borongan dimana tukang dan materialnya disediakan oleh Gravel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com