Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tower Transmisi PLN yang Roboh Bertambah Jadi Lima, Bantuan Didatangkan dari Kalimantan dan Sumatera

Kompas.com - 23/03/2023, 09:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Jumlah tower transmisi tegangan tinggi yang roboh di daerah Kenten, Tanjung Siapi-api, Sumatera Selatan, dilaporkan bertambah dari tiga menjadi lima tower.

Imbasnya, masih terjadi pemadaman di wilayah Bangka karena pasokan interkoneksi via kabel laut terhenti.

Sedianya interkoneksi Sumatera-Bangka mampu mengantarkan daya hingga 100 MegaWatt (MW) untuk pelanggan industri maupun rumah tangga.

"Terjadi gangguan sejumlah lima tower roboh di jalur transmisi Kenten-Tanjung Siapi-api akibat cuaca ekstrem," dikutip dari akun resmi sosial media PLN Bangka Belitung, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Pembatasan PLTS 15 Persen dari PLN Dianggap Hambat Kemajuan EBT Indonesia

Senior Manager Teknik PLN UIW Bangka Belitung Moses Allo mengatakan, berkurangnya pasokan listrik ke Pulau Bangka, dikarenakan gangguan transmisi yang terjadi pada Senin (20/3/2023) malam.

Hal ini mengakibatkan kekurangan daya sebesar 20-70 Megawatt (MW). Sehingga dengan terpaksa dilakukan manajemen beban secara bertahap dan bergiliran selama delapan jam.

"Kami berupaya dengan cepat gangguan segera teratasi walau kondisi geografis cukup berat dan cuaca yang ekstrem di lapangan. Kami mohon doa dan dukungan agar pasokan listrik segera pulih kembali," ujar Moses, Rabu (22/3/2023).

Saat ini tower pengganti sementara sedang dalam proses pembangunan. Material tower dan teknisinya didatangkan dari berbagai daerah seperti dari Bandung, Pacitan termasuk juga dari Bangka.

Ditargetkan dalam kondisi normal, sebanyak tiga tower setinggi 40 meter bisa berdiri dalam tempo lima hari. Selanjutnya bakal dilakukan penyambungan kabel-kabel tegangan tinggi.

Selama proses perbaikan itu, bakal terus terjadi pemadaman bergilir yang waktunya bisa bertambah menjadi tujuh sampai sepuluh hari jika cuaca kurang mendukung.

Moses menuturkan, untuk meringankan dampak pemadaman di tengah masyarakat, genset mobile dan ribuan lampu emergency didatangkan dari seluruh unit PLN terdekat, yaitu dari Sumatera dan Kalimantan untuk menjadi back up kelistrikan, selama masa pemulihan gangguan jaringan listrik.

Hal ini dilakukan PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung untuk mengamankan pasokan listrik agar fasilitas masyarakat tidak terganggu.

Saat ini berbagai unit bantuan yang diangkut menggunakan truk dan jalur laut terus berdatangan ke Bangka.

Dengan dioperasikannya genset-genset mobile dan pembagian lampu emergency ini, menjadi pendukung masyakarat dalam memperlancar berbagai kegiatan umum seperti di lokasi tempat ibadah atau fasilitas umum.

"Juga bagi masyarakat dalam persiapan menyambut puasa 1444 H tahun 2023, agar tetap dapat beribadah dengan baik dan terang," tutur Moses.

Khusus untuk lampu emergency bakal menjadi hak milik penerima secara gratis. Jumlah unit yang diterima bakal menyesuaikan dengan kebutuhan fasilitas umum (fasum( bersangkutan, yakni bisa dua sampai lima lampu untuk setiap fasum.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bangka Edy Saputra mengatakan, alat berat beserta ratusan personel terus bekerja selama 24 jam untuk segera menghadirkan kembali pasokan listrik yang andal bagi pelanggan.

Ada pun hingga Selasa (21/3/2023) pukul 10.30 WIB sebanyak 249.000 pelanggan atau sebesar 85 persen dari total pelanggan PLN di Pulau Bangka telah kembali menikmati pasokan listrik. Sebagian besar pelanggan memang masih diterapkan menyala bergilir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com