Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengestimasikan pembukaan suspensi saham akan dilakukan pada pekan depan.

Hal itu dikemukaan Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir dalam Konferensi Pers Public Expose Insidentil 2023 PT Waskita Beton Precast Tbk, pada Rabu (15/03/2023), secara virtual.

Menurut dia, setelah WSBP beraudiensi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), ada dua syarat suspensi saham bisa dibuka.

Pertama adalah ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan (PWA), dan menggelar Public Expose insidentil.

Baca juga: RUPO Disetujui, Pembukaan Suspensi Saham Waskita Beton Kian Dekat

Dua persyaratan tersebut sudah dilakukan. Berikutnya WSBP akan menyampaikan bukti dokumen pelaksanaan dua peristiwa tersebut kepada BEI.

"Harapan kami ke depan dari sisi suspensi saham ini dapat dibuka paling tidak di minggu depan lah ya, kalau kita estimasikan," jelas Asep.

Selain itu, Asep mengatakan bahwa WSBP menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II-2023.

"Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun. Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini," terangnya.

Konversi nilai utang menjadi ekuitas akan ditentukan berdasarkan harga pasar menggunakan metode Volume Weighted Average Price (VWAP) 45 hari.

"Perhitungan VWAP 45 Hari akan dimulai setelah suspensi saham dicabut," tandasnya.

Baca juga: Waskita Beton Kirim Panel RISHA ke Rumah dan Sekolah Rusak di Cianjur

Untuk diketahui, sebelumnya pada 15 Februari 2023 lalu, WSBP berhasil mendapatkan persetujuan para investor terkait perubahan PWA atas dua seri obligasi dengan total nilai Rp 2 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

Perubahan ini mencakup penyesuaian isi PWA dengan ketentuan Perjanjian Perdamaian yang berkekuatan hukum tetap.

RUPO dihadiri oleh 93,50 persen pemegang Obligasi Tahap I dan 83,97 persen pemegang Obligasi Tahap II.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com