Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Lahan "Tanah Musnah" Tol Semarang-Demak, Begini Strategi Pemerintah

Kompas.com - 28/02/2023, 11:29 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dihadapkan tantangan. Khususnya pada Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung.

Karena terdapat lahan yang statusnya tanah musnah. Tanah yang sudah berubah dari bentuk asalnya karena peristiwa alam.

Maksudnya, sejumlah lahan di Seksi 1 dulunya masih berupa tanah daratan, namun kini sudah terendam air laut.

Persoalan yang dihadapi Pemerintah dalam pembebasan lahan Tol Semarang-Demak bisa dibilang wajar terjadi.

Hal ini mengingat fungsi dari Tol Semarang-Demak yang juga sebagai tanggul laut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, pengerjan Tol Semarang-Demak Seksi 1 yang merupakan porsi Pemerintah sudah terkontrak.

"Sekarang sedang dalam proses pembebasan lahan," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (28/02/2023).

Baca juga: Berlaku 27 Februari, Tarif Tol Semarang-Demak Dipatok Rp 19.000

Dia mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan agar semua lahan yang dibebaskan akan diperlakukan seperti tanah biasa.

Sehingga pendekatan tanah musnah yang menurut aturan bernilai 25 persen dari nilai jual objek pajak (NJOP) sudah tidak berlaku.

Untuk selanjutnya, tanah yang diganti akan tetap dibayarkan sesuai hasil appraisal dari Kementerian ATR/BPN.

"Appraisal akan diselesaikan dalam 2 minggu ke depan agar kita bisa segera mulai konstruksi Seksi 1 nya. Jadi ditargetkan semua ruas Tol Semarang-Demak ini selesai pada akhir tahun 2024," pungkas Basuki.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Tol Semarang-Demak Gunakan PVD 42 Meter

Untuk diketahui, Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,40 km yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).

Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi dukungan konstruksi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun yang bersumber dari APBN.

Sementara Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,01 km dan menelan anggaran sebesar Rp 5,9 triliun merupakan porsi investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com