Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Tjahjanto Tebar 160 Sertifikat Tanah Gratis di Pelalawan

Kompas.com - 21/02/2023, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto memberikan 160 sertifikat hasil redistribusi Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Jumlah sertifikat tersebut diserahkan kepada masyarakat di Desa Tanjung Air Hitam, Kecamatan Kerumutan, Desa Pangkalan Panduk di Kecamatan Kerumutan, Desa Keruing di Kecamatan Bunut.

Kemudian, Desa Lubuk Mandian Gajah di Kecamatan Bunut, Kelurahan Pangkalan Lesung di Kecamatan Pangkalan Lesung, Desa Dusun Tua di Kecamatan Pangkalan Lesung, dan Desa Telayap di Kecamatan Pelalawan.

Menurut Hadi, program ini merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya telah menggelar rapat khusus membahas strategi percepatan Reforma Agraria.

"Bapak Presiden selalu mengingatkan kepada saya, permasalahan tanah untuk rakyat ini benar-benar harus diperhatikan dan harus selesai," ujar Hadi dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Hadi Tjahjanto Bagi-bagi 352 Sertifikat Tanah di Pasuruan Hasil Redistribusi TORA

Menurut Hadi, masyarakat harus memiliki kepastian hukum, memiliki hak ekonomi. Karena, dengan sertifikat tersebut, nilai tanah ikut naik.

Hadi berpesan kepada Bupati Pelalawan Zukri Misran agar membantu Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Pelalawan dalam memenuhi target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Selain itu, juga untuk memberikan keringanan kepada masyarakat dalam hal Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pada pendaftaran pertama.

Zukri pun menyampaikan, kehadiran Hadi di Desa Tanjung Air Hitam untuk menyerahkan sertipikat merupakan hadiah bagi masyarakat.

"Berpuluh-puluh tahun masyarakat ingin menikmati, tapi tidak punya bukti kepemilikan surat tanah, hari ini sudah bersertipikat semua, Desa ini desa kecil yang sudah ada puluhan tahun. Ekonomi sulit, tanah-tanah berada dalam kawasan hutan, bagi masyarakat ini membantu," pungkas Zukri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com