JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, sampah yang tidak terkelola merupakan salah satu pemicu global warming (pemanasan global).
Maka dari itu, lata Asep, pengelolaan sampah dilakukan dengan merangkul peranan masyarakat menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Pemprov DKI Jakarta terus mempromosikan program Jakarta Sadar Sampah, yang mengajak warga mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari rumah," kata Asep dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Dikatan Asep, sebanyak 50 persen Rukun Warga (RW) di Jakarta telah mengangkut sampah terjadwal, dan 16 persen rumah tangganya atau sekitar 165.000 rumah telah memilah sampah.
Menurutnya, pihak produsen juga memiliki peran untuk turut berkontribusi dengan berbagai upaya dari hulu ke hilir dalam menekan emisi karbon dari sampah.
Ini juga termasuk melalui edukasi dalam mendorong perilaku pilah sampah sejak dari sumber dan mempercepat upaya daur ulang.
Faktanya, tindakan ini dapat membantu memotong emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor persampahan secara signifikan.
Data dari World Resources Institute (WRI) Indonesia menunjukkan, setiap 1 kilogram sampah yang didaur ulang dapat berkontribusi mengurangi emisi GRK sebesar 0,45 kg3.
Mendukung penanganan sampah, PT Unilever Indonesia Tbk menggagas gerakan #GenerasiPilahPlastik sejak tahun 2021 untuk mengajak seluruh masyarakat menjadi generasi lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama plastik.
Baca juga: Smart Drop Box, Inovasi Digital Unilever Kumpulkan Sampah Plastik
Melalui gerakan ini, Unilever Indonesia melakukan rangkaian kegiatan yang mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang lebih bijak dengan cara memilah sampah plastik dan memilih plastik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.