Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 5 Bendungan Paling Vital Jaga Ketahanan Pangan Indonesia

Kompas.com - 19/02/2023, 07:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

Selain itu, infrastruktur tersebut kini telah dikembangkan untuk irigasi perpipaan menggunakan sprinkler dengan luas lahan pengembangan food estate di Atambua seluas 55 hektare.

Sprinkler ini didukung dengan reservoir dan rumah pompa yang mengambil air dari Bendungan Rotiklot. Masing-masing sprinkler mampu mengeluarkan tekanan air sebesar 4 bar dengan jangkauan sekitar 33 meter.

Bendungan Tapin

Pembangunan Bendungan Tapin telah dimulai akhir 2015 dan selesai akhir 2020 lalu dengan biaya sebesar Rp 986,5 miliar. Diresmikan Jokowi pada 18 Februari 2021 lalu.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 56,7 juta m3 yang perannya sangat penting dalam pengendalian banjir di Provinsi Kalsel dengan mampu mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik.

Bendungan Tapin memiliki luas genangan 425 hektare dapat memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi seluas 5.472 hektare.

Keberadaan bendungan ini juga diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebagai Ibu Kota Kabupaten Tapin dan sekitarnya sebesar 500 liter/detik, konservasi air, dan PLTA sebesar 3,30 MW.

Bendungan Paselloreng

Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah diresmikan Jokowi pada 9 September 2021 lalu.

Bendungan dibangun dengan nilai konstruksi Rp 771,6 miliar itu memiliki kapasitas tampung 138 juta m3 atau dua kali lebih besar dari Bendungan Way Sekampung dengan kapasitas 68 juta m3.

Baca juga: Meniti Jejak Animisme dan Dinamisme Minahasa di Bendungan Kuwil Kawangkoan

Manfaat Bendungan Paselloreng utamanya untuk keperluan irigasi, sebagai suplesi air Bendung Gilireng seluas 8.500 hektare.

Dengan luas genangan sebesar 1.258 hektare, bendungan itu juga berpotensi menjadi sumber air baku untuk 6 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 145 liter/detik.

Manfaat lain bendungan multifungsi ini adalah sebagai infrastruktur pengendali banjir dengan debit sebesar 489 m3/detik, konservasi air, perikanan air tawar, dan potensi destinasi pariwisata karena memiliki lanskap yang indah.

Bendungan Gondang

Pembangunan bendungan terletak di Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, ini telah diinisiasi sejak tahun 2014 dengan anggaran Rp 741 miliar dan telah diresmikan Jokowi pada 2 Mei 2019 lalu.

Dengan kapasitas tampung sebesar 9,15 juta m3, Bendungan Gondang memiliki luas genangan 43,86 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen.

Infrastruktur SDA ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi area pertanian seluas 4.066 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen secara kontinu guna meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 200 menjadi 270 per tahun.

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik

Kemudian, mereduksi debit banjir sebesar 6,74% dari 639,22 m3/detik menjadi 596,12 m3/detik, menghasilkan listrik sebesar 0,327 MW, konservasi air, destinasi wisata, dan sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com