Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2023, 19:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi sektor andalan sekaligus penopang pergerakan bisnis PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

"KPR masih menjadi motor terbesar penggerak bisnis BTN. Secara total KPR di BTN tumbuh 9,23 persen menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022," jelas Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi per di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Rinciannya, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen secara tahunan menjadi Rp 145,86 triliun, yang menjadikan BTN tetap memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa 83 persen.

Sementara untuk laba bersih, BTN berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 28,15 persen menjadi Rp 3,04 triliun dari Rp 2,37 triliun pada tahun 2021.

Lanjut Haru, capaian tersebut tidak terlepas dari strategi manajemen BTN untuk berlayar di tengah kondisi pandemi.

BTN berinovasi dengan meluncurkan produk inovatif untuk menjawab kebutuhan pasar seperti KPR BTN Rent to Own (RTO) dan KPR BTN Gaess.

Kemudian, BTN juga memaksimalkan lini ekosistem perumahan digital dengan berbagai aplikasi yang mudah digunakan.

Di sisi lain, BTN mampu meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77 persen secara tahunan dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp 321,93 triliun.

Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah perseroan sebesar 19,13 persen secara tahunan menjadi Rp 156,2 triliun pada akhir Desember 2022.

Baca juga: Dalam Setahun, 21 Pengembang Properti Indonesia Berhasil Salurkan KPR Rp 100 Miliar

Dengan peningkatan tersebut, biaya dana BTN turun 53 basis point (bps) secara tahunan dari 3,13 persen pada akhir 2021 menjadi 2,6 persen.

Penurunan biaya dana juga ikut mengerek turun beban bunga hingga 14,94 persen pada akhir tahun lalu.

Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus kepada pembiayaan rumah rakyat ini juga naik 8,14 persen secara tahunan dari Rp 371,86 triliun menjadi Rp 402,14 triliun per 31 Desember 2022.

"Pertumbuhan bisnis tersebut juga diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas serta peningkatan pencadangan, sehingga bisnis BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan," tutup Haru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com