Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal "Spin Off", BTN Syariah Tetap Prioritaskan Pembiayaan Perumahan

Kompas.com - 17/02/2023, 14:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembiayaan perumahan tetap jadi prioritas kerja Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) atau BTN Syariah meski bakal spin off pada tahun ini.

"Pembiayaan perumahan tetap menjadi fokus bagi Bank Syariah BTN tersebut," ucap Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Hasil Spin Off BTN Syariah Ditargetkan Terbit Juni 2023

Dirinya juga melaporkan, laba bersih BTN Syariah tahun 2022 naik 80,12 persen menjadi Rp 333,58 miliar dari Rp 185,2 miliar.

Dari sisi pembiayaan syariah, BTN Syariah mencatat pertumbuhan sebesar 14,79 persen secara tahunan menjadi Rp 33,62 triliun.

Sementara itu, keputusan spin off BTN Syariah masih menunggu terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang ditargetkan rilis maksimal pada Juni 2023.

Mengacu kepada Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), BTN tetap menjalankan amanah bahwa UUS akan memisahkan diri dari unit induk.

"Namun demikian, UU P2SK itu memberikan kesempatan kepada bank dan kami masih menunggu POJK yang rencananya akan keluar selambat-lambatnya Juni 2023 nanti," imbuh Haru.

Baca juga: Laba Bersih BTN Syariah Tumbuh Pesat, Lampaui Kinerja Unit Induk

Oleh karena itu, BTN masih sangat terbuka terhadap kemungkinan akan melebur dengan bank lain, mengakuisisi bank lain atau membentuk bank baru.

Sebelumnya dikabarkan bahwa BTN Syariah akan merger dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Jadi nanti semua UUS itu akan memisahkan dirinya menjadi entity sendiri. Bahwa nanti membentuk bank baru atau membeli bank yang sudah ada itu belum kami putuskan," jelas Haru.

Selain itu, keputusan spin off oleh OJK juga mempertimbangkan kesiapan dari masing-masing bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com