Pemerintah Janji Segera Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) berkomitmen untuk melakukan program normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Langkah ini diambil guna mengatasi banjir yang kerap kali terjadi di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia mengatakan, dengan selesainya Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Cikeas dan Cileungsi, maka berikutnya masuk pada tahapan LARAP (Land Acquisition and Resetlement Action Plan).

LARAP merupakan tahapan kajian dampak sosial ekonomi penyiapan lahan sebelum normalisasi sungai dilaksanakan.

Kajian LARAP dimulai bulan Februari 2023-Agustus 2023. Setelah itu Pemerintah Kabupaten Bogor bertanggung jawab melakukan penyiapan lahan dan selanjutnya pekerjaan konstruksi dimulai oleh Kementerian PUPR.

"Untuk itu, kepada Pemerintah Kabupaten Bogor agar segera menyiapkan lahan apabila memang terjadi pembebasan lahan. Karena program normalisasi sub DAS Cileungsi dan Cikeas yang memasuki wilayah Kabupaten Bogor," kata Bob Arthur, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Selasa (14/2/2023).

Sementara Kepala BBWSCC RR Bambang Heri Mulyono mengatakan, saat ini BBWSCC tengah mempercepat kegiatan Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket I (Bendung Bekasi-Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (P2C)), Paket 6 dan Paket 7 di wilayah Cikarang Bekasi Laut (CBL) Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Penanganan Banjir Rob di Kawasan Belawan Medan Harus Kelar Tahun Ini

Untuk Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket 1 pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya KSO yang progres fisik telah mencapai 45,6 persen dan sebagai konsultan supervisi PT Wiratman Associate-PT Indra Karya (Persero)-PT Hilmy Anugrah, KSO.

Pekerjaannya telah dimulai sejak awal 2021 dan direncanakan selesai pada tahun 2023.