Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 11:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebagai negara yang berada di wilayah Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, Indonesia wajib memiliki konstruksi yang tahan gempa.

Hal ini sangat penting dilakukan demi meminimalkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan pada infrastruktur yang dibangun.

Untungnya saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menerapkan teknologi Lead Rubber Bearing pada infrastruktur berskala besar seperti jembatan.

Seperti dikutip dari laman Bina Marga Kementerian PUPR, LRB merupakan gabungan antara bantalan karet dan baja berinti timbal yang dilaminasi dengan dengan pelat baja untuk pemasangan ke struktur jembatan.

Baca juga: Basuki Sebut Calon Tol Terpanjang di Indonesia Dibangun dengan LRB

Material Karet dalam LRB tersebut bertindak sebagai pegas. Ketika gempa terjadi, LRB dapat memperpanjang periode alami jembatan dan mengurangi kekuatan horizontal yang disebabkan oleh berat struktur.

Sederhananya,  LRB dapat meningkatkan ketahanan struktur ketika terjadi kemba. Alat ini mampu memberikan redaman pada gempa sehingga memberikan periode getar lebih panjang dan menurunkan respon guncangan. 

 

LRB tak hanya bisa dipasangkan pada jembatan baru namun juga bisa disematkan pada jembatan eksisting.

Penggantian bearing dengan LRB untuk jembatan yang sudah ada relatif mudah dan dapat dilaksanakan. Bahkan kini sudah ada LRB hasil produksi dalam negeri.

Baca juga: Tahun 2023, Padat Karya Tunai Jalan dan Jembatan Disiapkan Rp 4 Triliun

Teknologi LRB telah diterapkan di beberapa jembatan di Indonesia seperti pada Jalan Tol Layang, Ir. Wiyoto Wiyono, Jalan Tol Layang Ujung Pandang (AP Pettarani), Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Jakarta CIkampek Elevated, serta Jalan Tol Trans Jawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com