Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedah Rumah di Kabupaten Aceh Utara Telan Dana Rp 53,4 Miliar

Kompas.com - 10/02/2023, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program bedah rumah lewat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan tahun 2022 di Kabupaten Aceh Utara telan dana sebesar Rp 53,4 miliar.

Dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/2/2023), total rumah tidak layak huni (RTLH) yang dibedah dan ditingkatkan kualitasnya ada sebanyak 2.658 unit.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, bantuan diberikan melalui padat karya tunai.

Ini bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran dengan cara mempekerjakan pemilik rumah untuk membangun rumahnya ataupun warga sekitar desa setempat.

Setiap rumah mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 20 juta dengan rincian untuk biaya material sebesar Rp 17,5 juta dan upah tenaga kerja Rp 2,5 juta.

"Program BSPS kami salurkan guna mengurangi kesenjangan sosial, pengangguran dan mewujudkan hunian layak bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan," ujar Iwan.

Terkait hal ini, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera I Teuku Faisal Riza mendorong adanya kolaborasi dari berbagai pihak untuk menyukseskan program BSPS tahun 2023.

"Kami harap tahun ini jumlah bedah RTLH ini bisa lebih banyak lagi dan kami akan mendorong kolborasi dari berbagai pihak untuk menyukseskan program BSPS ini," katanya.

Secara nasional, capaian bedah rumah lewat BSPS pada tahun 2022 mencapai 183.000 unit rumah.

Baca juga: Lewat BSPS, 60.706 Rumah Tak Layak Huni Berhasil Dibedah

Sementara pada tahun 2023 jumlahnya sedikit menurun menjadi sekitar 145.000 unit rumah di seluruh Indonesia.

Setidaknya ada tiga fokus penanganan rumah swadaya tahun 2023, di antaranya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem (PKE) melalui peningkatan kualitas RTLH, penanganan kawasan perumahan dan permukiman kumuh terintegrasi dan perluasan cakupan pelayanan Klinik Rumah Swadaya.

Sedangkan indikator keberhasilan program BSPS terdiri dari dua hal, yakni pertama kesadaran masyarakat yang meliputi kesadaran terhadap pentingnya rumah layak huni, keaktifan dalam proses kegiatan pembangunan, serta nilai atau besaran swadaya masyarakat sebagai penerima bantuan.

Indikator kedua adalah kualitas rumah layak huni sesuai SDGs yakni ketahanan bangunan, akses sanitasi, akses air minum dan kecukupan rumah, serta kesehatan yakni kecukupan pencahayaan dan kecukupan penghawaan dan ketuntasan bangunan meliputi adanya pintu dan jendela serta proses finishing bagian luar bangunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com