JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PUPR menyiapkan Rp 200 miliar per tahun untuk penanganan darurat bencana.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (8/2/2023).
"Di Kementerian PUPR khususnya Ditjen Bina Marga, kita selalu mengalokasikan anggaran emergency bencana, besarnya kira-kira sekitar Rp 200 miliar per tahun," ucap Hedy.
Dana tersebut bakal digunakan misalnya untuk pengiriman alat berat saat terjadi longsor dan menutupi akses jalan nasional.
Kemudian untuk penanganan infrastruktur pasca-bencana bisa dilakukan oleh Kementerian PUPR maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kalau (penanganan) permanen kita lihat, kalau anggarannya ada kita kerjakan, yang sifatnya status bencana nasional," imbuh Hedy.
Di sisi lain, Hedy mengatakan telah menugaskan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan untuk mengevaluasi seluruh tebing yang berada di sesar aktif sebagai langkah antisipasi bencana.
Baca juga: Menyusul Bali Mandara, 5 Ruas Tol Ini Terapkan MLFF Desember 2023
Daerah prioritas adalah yang memiliki trafik kepadatan penduduk tinggi untuk meminimalisir jumlah korban ketika bencana gempa bumi terjadi.
Saat ini Direktorat Bina Tenik Jalan dan Jembatan masih mendata dan menganalisis berapa jumlah lereng yang perlu diperkuat.
Berangkat dari data tersebut, anggaran yang akan disiapkan untuk program ini baru bisa ditentukan.
"Saya belum bisa mengeluarkan angkanya karena kita masih menunggu hasil perhitungan, kira-kira butuh berapa untuk memperkuat atau meningkatkan ketahanan terhadap bencana," tutup Hedy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.