Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tahun Ini, Palembang Bakal Punya Infrastruktur Pengolah Air Limbah Domestik

Kompas.com - 08/02/2023, 05:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah mengembangkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Pembangunan SPALD-T Kota Palembang merupakan bagian dari program Palembang City Sewerage Project (PCSP) yang dilaksanakan melalui kolaborasi pendanaan antara Pemerintah Australia, Kementerian PUPR, Pemprov Sumatera Selatan, dan Pemkot Palembang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap dengan dikembangkannya IPAL skala perkotaan, pencemaran badan air akibat air limbah domestik yang tidak terolah dapat dicegah.

Selain itu, diharapkan bisa memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, program PCSP yang sudah digagas sejak lama ini diharapkan membawa manfaat yang baik untuk penanganan sanitasi bagi masyarakat Sumatera Selatan, dan khususnya Kota Palembang.

"Masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan agar bisa hidup sehat dan tidak ada stunting. Semoga tahun 2023 ini bisa segera beroperasi dan siap untuk diresmikan," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (07/02/2023).

Baca juga: Demi Jakarta, Kementerian PUPR Garap 5 Paket Proyek Pengelolaan Air Limbah

Instalasi pengolahan air limbah domestik (IPALD) yang dibangun melalui kegiatan PCSP ini berada di Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, dengan luas lahan 5,9 hektare.

Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.Dok. Kementerian PUPR Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
IPALD tersebut dibangun secara bertahap dengan total kapasitas mencapai 20.300 m3/hari.

Diharapkan instalasi pengolahan limbah ini dapat memberikan manfaat sampai dengan 21.700 Sambungan Rumah (SR).

Selain itu, pengembangan jaringan air limbah dilaksanakan oleh Pemkot Palembang, Pemprov Sumatera Selatan serta Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Adapun lingkup pekerjaan Ditjen Cipta Karya terdiri atas paket B1-Pressurized pipe A (Transmisi Utama) yang telah selesai pekerjaannya, serta paket B2 A-Jaringan pipa utama dan retikulasi (sub catchment 2), dan paket B2 B-Jaringan pipa utama dan retikulasi (sub catchment 4) yang ditargetkan selesai pada Juni 2023.

Pengembangan IPALD ini mengadopsi teknologi Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Biological Trickling Filter (BTF), dan Nitrifying Trickling Filter (NTF).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+