Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/02/2023, 17:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2018 silam atau hampir lima tahun lalu.

Jalan bebas hambatan berbayar itu merupakan yang pertama dibangun di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Tak hanya menjadi tol pertama di wilayah tersebut, ini merupakan jalan tol yang menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) pertama kali.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya apa itu VCM hingga membuat Tol Palindra menggunakan teknologi jenis tersebut?

Ternyata, VCM dipilih karena sebagian tanah di proyek Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) merupakan alluvial atau daerah rawa yang memiliki kadar air tinggi.

Hal ini sebagaimana dikutip dari laman Instagram resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @pupr_bpjt, Senin (6/2/2023).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (@pupr_bpjt)

VCM dapat digunakan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak. Sebab, dapat mengurangi kadar air maupun udara di tanah.

Baca juga: Jembatan Ikonik di Tol Solo-Ngawi Berstruktur Cable Stayed, Bagaimana Kekuatannya?

Metode ini dapat mempercepat penurunan tanah dengan memompa vakum dalam jangka panjang.

Ini disebabkan karena metode tersebut bersifat mekanis dan tidak menggunakan bahan kimia.

Metode ini mengombinasikan pipa antara penyalur atau PVD, penyalur horizontal (PHD), dan pompa vakum.

Di sisi lain, VCM tidak terpengaruh pekerjaan lain yang dilakukan di atas tanah yang sedang divakum. Sehingga, jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat.

Adapun Tol Palindra terbagi dalam tiga seksi yakni Seksi I Palembang-Pemulutan sepanjang 7 kilometer, Seksi II Pemulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM) 5,65 kilometer, serta KTM-Simpang Indralaya membentang 9,28 kilometer.

Sementara itu, infrastruktur konektivitas ini memilki empat simpang susun (SS) yakni SS Kapalbetung, SS Pemulutan, SS KTM Rambutan, juga SS Indralaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+