Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Airlangga soal Penggunaan LRB, Basuki: Saya Akan Kembangkan

Kompas.com - 31/01/2023, 12:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjawab arahan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal penggunaan Lead Rubber Bearing (LRB) atau Bantalan Karet Inti Timbal pada proyek bangunan gedung.

"Saya kira ini nanti dengan idenya pak Menko (Airlangga) akan saya kembangkan untuk gedung-gedung," ujar Basuki dalam konferensi pers usai meresmikan pabrik LRB terbesar di Indonesia, Karawang, Senin (30/1/2023).

Ini utamanya di daerah rawan gempa berdasarkan pemetaan dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sehingga nantinya, gedung di daerah yang rawan gempa tersebut diwajibkan memakai teknologi LRB.

Sebelumnya, Airlangga meminta Basuki agar mempertimbangkan penggunaan LRB pada proyek bangunan gedung.

Baca juga: Indonesia Rawan Gempa, Airlangga Minta Basuki Pakai LRB Bangun Gedung

Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa.

"Tadi saya bicara Pak Menteri PUPR mungkin perlu dipertimbangkan untuk bangunan-bangunan juga dipersiapkan. Karena, di negara-negara rawan gempa bangunan juga pake bearing-bearing," tutur Airlangga dalam momentum yang sama.

Menurutnya, penggunaan LRB sangat dibutuhkan dan juga merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena di dalam pembangunan harus menggunakan produk dalam negeri.

Seperti yang diketahui, LRB biasa digunakan pada infrastruktur konektivitas seperti jalan dan jembatan.

Adapun beberapa proyek infrastruktur yang menggunakan teknologi ini adalah Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), 6 Ruas Tol DKI-Ruas Kelapa Gading, MRT Lebak Bulus, Jembatan Holtekamp, dan masih banyak lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com