Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2023, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Kamis (19/1/2023) lalu.

Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun untuk mengurangi banjir Kota Manado dan sekitarnya sebesar 25 persen atau sekitar 146,6 meter kubik per detik.

Bendungan ini terkoneksi dan berada dalam satu sistem dengan Sungai dan Danau Tondano.

Baca juga: Ini Daftar Proyek 29 Bendungan Tahun 2023

Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja mengatakan, Bendungan Kuwil Kawangkoan dapat mengendalikan debit sungai Tondano dengan menutup pintu dan holocon.

Oleh karena itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan disebut telah berkontribusi untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi di Manado kali ini.

"Namun intensitas curah hujan yang tinggi tadi menyebabkan luapan air di pertemuan Sungai Tondano dan Sungai Tikala. Keduanya berada di hilir Bendungan Kuwil Kawangkoan. Selain itu terjadi penyumbatan di saluran drainase Kota Manado dan anak Sungai Tondano," kata Endra dalam keterangan resminya.

Sementara curah hujan dengan intensitas maksimum 300 milimeter di 7 pos pengamatan yang berbeda melanda sebagian wilayah Sulawesi Utara khususnya Kota Manado sejak Jumat (27/1/2023) dini hari sampai pukul 15.30 WITA.

Curah hujan ekstrem tersebut telah mengakibatkan meluapnya Sungai Mahawu, Sungai Bailang dan Sungai Tikala.

Sementara luapan air dari Sungai Tondano dikatakan telah menurun signifikan pasca pengoperasian Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Efektivitas Bendungan Kuwil Kawangkoan untuk mereduksi risiko banjir Kota Manado juga disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Manado Liny Tambajong.

Fungsi Bendungan Kuwil adalah menahan air dari Airmadidi, Danau Tondano dan bagian hulu lainnya. Sedangkan yang terjadi di Kota Manado, dengan intensitas curah hujan maksimum 300 milimeter itu sangat besar.

"Jadi bukit-bukit yang masuk wilayah Manado juga turut berkontribusi meningkatkan nilai run off-nya tertampung di Sungai Tondano yang letaknya di hilir Bendungan Kuwil. Dan ini susah tidak bisa dikendalikan oleh Bendungan Kuwil," ungkap Tambajong.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Manado 2023 kali ini menggenangi 4 kecamatan, 19 kelurahan, yakni banjir akibat debit Sungai Bailang 1 kecamatan (3 kelurahan).

Kemudian banjir akibat debit Sungai Mahawu 1 kecamatan (5 kelurahan), dan Banjir Sungai Tikala 2 kecamatan (11 kelurahan). Luas total area terdampak banjir adalah 808 hektar.

Jumlah kecamatan terdampak tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan banjir besar yang melanda Kota Manado pada 2014 lalu sebelum Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun.

Tercatat pada 2014 lalu, banjir Kota Manado terjadi dengan curah hujan maksimum 160 milimeter dan menggenangi area 2000 hektar yang tersebar di 8 kecamatan dan 36 kelurahan.

Sebagai informasi, Kota Manado dilintasi 6 Sungai, yakni Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Mahawu, Sungai Bailang, Sungai Sario dan Sungai Malalayang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com