JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi investasi pada sektor properti diproyeksi mengalami kenaikan pada tahun 2023.
Kondisi itu sejalan dengan capaian pada tahun 2022 yang dinilai sudah menunjukkan pemulihan. Baik itu dari dalam negeri maupun asing.
Sebagaimana dilansir data dari laman resmi Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Triwulan 1-3 tahun 2022 pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, menempati peringkat dua tertinggi.
Nilainya sebesar Rp 47.789.867.400 (Rp 47 triliun) dari 4.366 proyek.
Sementara untuk realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Triwulan 1-3 tahun 2022, sektor ini menempati urutan keenam.
Nilainya sebesar Rp 2.278.972.200 Dolar AS atau setara Rp 34.650.645.290.252 (Rp 34 triliun) dari 2.781 proyek.
Menanggapi capaian tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Real Estat Indonesia (REI) Hari Ganie menyampaikan belum mengetahui realisasi investasi sektor properti hingga akhir tahun 2022.
"Angka pastinya saya nggak bisa jawab ya, tapi yang pasti investasi dalam negeri itu sudah kita baca semuanya dengan launching-launching produk, pameran-pameran properti, dari para pengembang," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (17/01/2023).
Baca juga: Meski Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dipangkas, Sektor Properti Akan Tetap Bergairah
Terutama dari pengembang menengah ke atas serta skala besar. Mereka banyak yang merilis produk baru, sehingga investasi mengarah ke sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.