Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Dekarbonisasi, SIG Budidaya Mikroalga di Pabrik SBI Cilacap

Kompas.com - 13/01/2023, 22:08 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Salah satu inovasi sebagai upaya dekarbonisasi (penyerapan CO2) di lingkungan operasional pabrik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melakukan budidaya mikroalga di area pabrik Cilacap, Jawa Tengah.

Budidaya mikroalga dilakukan melalui sistem kultivasi kolam terbuka dengan menggunakan sistem bubbling, sehingga membuat banyak CO2 yang terserap oleh mikroalga.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara SBI dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Matching Fund Dikti sejak 2021.

Baca juga: Bedah Rumah hingga Perbaikan Aliran Sungai Antar SIG Raih Penghargaan ISDA 2022

Dalam kerja sama tersebut, pusat studi energi UGM melalui center of excellence for microalgae biorefinery, menyuplai bibit alga untuk dibudidayakan di lahan dan fasilitas infrastruktur yang disediakan oleh SBI.

Selain itu, SBI turut menyediakan sumber daya manusia dan bersama dengan Matching Fund Dikti memberikan dukungan dana.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, budidaya mikroalga di area Pabrik SBI Cilacap merupakan terobosan inovasi yang menjadi bukti kontribusi SIG dalam upaya dekarbonisasi.

Tahap pertama, budidaya mikroalga dilakukan di Rumah Alga seluas 180 meter persegi dengan kapasitas 10.000 liter, serta di lahan seluas 252 meter persegi dengan kapasitas 15.000 liter.

Vita menambahkan, pengembangan terus dilakukan dengan penyiapan lahan untuk tahap kedua seluas 525 meter persegi, sehingga diharapkan akan mencapai kapasitas hingga 100.000 liter. Dengan begitu, total lahan untuk rumah mikroalga akan menjadi seluas 957 meter persegi.

“Selain bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon, berdasarkan kandungan dan fungsinya, alga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik," ujar Vita melalui keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).

Sedangkan dengan diversifikasi berdasarkan biomekanismenya, alga dapat digunakan sebagai medicated cosmetic dan bahan sediaan herbal untuk farmasi.

Melihat dari sisi ekonomis, selain untuk dekarbonisasi, pengembangan mikroalga ke depannya diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan ekonomi masyarakat.

Adapun mikroalga merupakan jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal dan berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek, yang memiliki kemampuan melakukan fotosintesis dengan CO2 untuk menghasilkan oksigen. Karena itu, mikroalga dikenal sebagai salah satu penyumbang oksigen di dunia.

Direktur center of excellence for microalgae biorefinery pusat studi energi UGM Arief Budiman, mengapresiasi inisiatif pengembangan budidaya mikroalga sebagai bukti komitmen dan langkah nyata pihak perusahaan dalam rangka andil menurunkan emisi CO2

"Ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam dunia industri, khususnya industri semen seperti SBI. Memanfaatkan mikroalga untuk menyerap CO2 di lingkungan operasional perusahaan," kata Arief.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com