JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah dua tahun pandemi, rasanya barang-barang pun semakin banyak. Padahal, tidak semua dari barang-barang ini diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Aksi menyimpan barang ini sering disebut ‘clutter’ atau ‘hoarding’, perilaku menimbun barang-barang yang tidak dibutuhkan karena berbagai alasan seperti tidak rela membuang atau berjaga-jaga bila dibutuhkan pada kemudian hari.
Perilaku ini justru tidak baik untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah. Rumah akan menjadi lebih minim ruang gerak, sesak, berdebu, dan lainnya. Nantinya, keadaan ini dapat berpengaruh pada kesehatan dan kualitas udara penghuni rumah.
Baca juga: Mengenal Decluttering dan 5 Tips Praktis Penerapannya
Salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan ‘decluttering’. Dilansir dari The Spruce, decluttering adalah kegiatan bersih-bersih secara masif dengan menyingkirkan atau membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan atau digunakan.
Sayangnya, orang-orang sering mengalami kesulitan untuk melakukan proses ini. Kebanyakan dari mereka enggan mengurangi barang-barangnya karena memiliki keterikatan emosional dengan benda tersebut, sayang akan uang yang telah dikeluarkan, dan rasa bersalah jika membuangnya.
Selama Anda bisa mengatasi hal ini dan yakin atas keputusan untuk menyingkirkan barang tersebut, Anda akan lebih mudah melakukan decluttering. Jika masih merasa sulit, Anda bisa menanyakan beberapa pertanyaan ini:
Biasanya setelah menjawab beberapa pertanyaan ini, pilihan untuk menyimpan atau menyingkirkan benda tersebut akan lebih mudah dijawab.
Jika sudah mengetahui pilihan Anda, waktunya memilih bagaimana Anda akan menyortir barang-barang ini. Anda bisa memilih untuk menyimpan, memperbaiki, mendaur ulang, mendonasikan, atau membuang barang-barang yang Anda miliki.
Decluttering bukan sekadar aksi membuang dan menyingkirkan barang-barang di rumah, melainkan menciptakan suasana rumah yang nyaman dengan barang-barang minim sesuai dengan kebutuhan.
Kegiatan ini juga bisa membantu Anda untuk berhenti konsumsi berlebihan dan menghemat uang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.