JAKARTA, KOMPAS.com - Konstruksi utama Bendungan Sadawarna turut di Kabupaten Subang dan Sumedang, Jawa Barat, sudah selesai.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun telah meninjau kesiapan peresmian bendungan tersebut pada Sabtu (24/12/2022) lalu.
Dia meminta dengan selesainya kontruksi agar segera dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Bendungan Sadawarna.
SOP tersebut akan menjadi acuan pengoperasian bendungan sebagai pengendali banjir dengan memanfaatkan data meteorologi, klimatologi, dan geofisika dari BMKG.
"Ini sangat penting sebagai acuan kapan harus mengosongkan bendungan ketika ada prediksi hujan lebat. Jangan sampai telat dikosongkan karena akan membuat banjir," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Selain itu, para kontraktor pelaksana maupun konsultan supervisi diminta agar memperhatikan kerapihan konstruksi di akhir pekerjaan.
"Saya ingin mengubah budaya kerja, setelah pekerjaan utama selesai langsung ditinggal prung, jangan begitu. Saya ingin kalau sudah selesai rapikan, bersihkan bekas-bekas semen material konstruksi," jelasnya.
Baca juga: Jadi Penyelamat Jakarta dari Banjir, Dua Bendungan Kering Diresmikan
Basuki juga berpesan agar mengoptimalkan aspek estetika dan lingkungan, khususnya pada tebing-tebing sekitar bendungan.
Penataan lansekap dibutuhkan tidak hanya di sekitar kantor pengelola dan fasilitas bendungan, tetapi juga area-area bangunan inti bendungan seperti inlet/outlet pengelak.
"Kerja kita harus detail betul, mana yang harus diaspal, mana yang harus ditanami rumput. Tebing-tebingnya jangan dibiarkan terbuka, semuanya harus ditanami. Kalau yang beton, atasnya ditanami tanaman rambat, jadi cantik," tandas Menteri PUPR itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.