Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari 5 Ton Sampah Diolah Buat Gantikan Batu Bara, Begini Prosesnya

Kompas.com - 21/12/2022, 15:00 WIB
Heru Dahnur ,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sebanyak 5 ton sampah di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Parit Enam, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung diolah setiap harinya sebebagai bahan alternatif pengganti batu bara.

Sampah yang diolah berupa sampah organik dari sampah taman, sampah rumah tangga, dan limbah batok kelapa.

Untuk pengolahan sampah tersebut, PLN Bangka Belitung telah membangun dan mengoperasikan pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant.

Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil berharap, kapasitas pengolahan sampah bisa terus ditingkatkan sehingga dapat mengurangi volume sampah di TPA.

"Saya juga sering dikritik, buzzer-buzzer ini soal sampah. Sekarang dengan adanya pengolahan ini, sampah tidak lagi sebagai musibah, tapi adalah anugerah. Apalagi ini berguna untuk mengurangi penggunaan batu bara," kata Maulan saat peresmian BBJP Plant di PLTU Air Anyir, Bangka, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Sampah di Rest Area Km 215 Tol Terpeka Disulap Jadi Maggot

Manager Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Bangka Belitung Umar Farouk Andy Saputro mengungkapkan, BBJP Plant di TPA Parit Enam mampu mengolah 5 ton sampah per hari dan diwaktu yang sama dapat menghasilkan BBJP sekitar 1,3 ton.

Hingga saat ini, BBJP Plant Parit Enam sudah memproduksi 10 ton BBJP atau sekitar 30 ton sampah basah yang bersumber dari sampah taman, sampah rumah tangga, dan limbah batok kelapa.

General Manager PLN UIW Bangka Belitung Ajrun Karim, mengatakan, PLN menjalankan program transformasi sebagai langkah penting perusahaan, melalui 4 pilar yaitu Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused.

Program BBJP Plant TPA Parit Enam untuk Cofiring PLTU Air Anyir merupakan salah satu bentuk transformasi PLN untuk mewujudkan PLN Green.

"Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) 2022, PLN peduli terhadap kondisi sampah di Kota Pangkalpinang dan sekitarnya. Sampah ini bisa diolah, dipilah menjadi bahan bakar yang bermanfaat untuk pembangkit listrik PLN," jelas Ajrun.

BBJP Plant dimulai sejak 30 Juni 2022 dengan dilakukannya kesepakatan antara PLN Bangka Belitung dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentang penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah TPA Parit Enam menjadi BBJP untuk Cofiring PLTU Air Anyir.

Baca juga: Hasil Olahan Sampah di SPS Warloka Bisa Dipakai Bahan Bangunan

Selanjutnya ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara PLN Unit Pelaksana Pembangkitan dengan Dinas Lingkungan Hidup.

Pembangunan BBJP Plant melibatkan PLN Pusharlis untuk pembuatan mesin pencacah sampah dan Institut Teknologi PLN untuk pelatihan pengolahan sampah menjadi BBJP.

Proses pengolahan sampah dimulai dari pemilahan untuk memisahkan antara sampah yang dapat dimanfaatkan untuk BBJP dengan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan seperti sampah kaca, botol dan lain-lain.

Kemudian sampah yang sudah dipilah tersebut dilakukan proses bio drying dengan menggunakan campuran bio activator dan ditempatkan pada bedengan selama kurang lebih 5 hari untuk mempercepat proses pengeringan sampah.

Setelah sampah mengering kemudian dilakukan pencacahan sampah dengan menggunakan mesin pencacah. Sampah yang telah diolah tersebut yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com