Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Bangun RISHA buat Korban Gempa Cianjur Rp 150 Juta Per Unit

Kompas.com - 11/12/2022, 21:19 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan, biaya pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk korban gempa Cianjur mencapai Rp 150 juta per unit.

Estimasi biaya pembangunan tersebut sudah mencakup kelengkapan rumah seperti listrik, sanitasi hingga cat.

Sementara untuk total nilai proyek yang digarap oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya tersebut masih belum dihitung karena harus melalui proses audit, baru kemudian dibayarkan.

"Tapi tentu kami ada referensi, angka itu tidak jauh dari Rp 150 juta × 200 unit rumah sudah sekitar Rp 300 miliar, ditambah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Kalau enggak salah sekitar Rp 400-an miliar," ucap Iwan dalam peninjauan infrastruktur terdampak gempa Cianjur, Minggu (11/12/2022).

Sementara saat ini Kementerian PUPR tengah membangun RISHA sebanyak 200 unit di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku untuk korban bencana gempa Cianjur dengan kondisi rumah rusak berat.

200 unit rumah tersebut akan berdiri di lahan seluas 2,5 hektar dengan masing-masing rumah berukuran 36 meter persegi dan luas lahan 75 meter persegi.

80 unit rumah pertama ditargetkan rampung pada akhir Desember 2022 dan 120 unit sisanya akan beres dibangun pada minggu ke-3 Januari 2023.

Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun 1.664 unit RISHA di Kecamatan Mande di mana saat ini lahan seluas 30-45 hektar tersebut masih disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

Baca juga: Trauma Healing, Warga Terdampak Gempa Cianjur Bisa Kerja di Proyek RISHA

"Mungkin dua lokasi ini 200 unit dan 1.664 unit, jadi total 1.800-an unit," tambah Iwan.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, sudah berdiri 21 RISHA dengan 2 unit rumah contoh yang siap huni.

Sebagai informasi, lahan di Cilaku dipilih untuk tempat relokasi rumah karena sudah dinyatakan clear and clean oleh Kementerian dan Lembaga.

Pertama ada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan kawasan tersebut tidak berada di atas patahan atau rawan gempa.

Kedua adalah dari Badan Geologi yang menyatakan lahan pembangunan RISHA berada di atas topografi aman dan layak huni.

Ketiga dari sisi Pemerintah Daerah (Pemda) yang sesuai dengan rencana tata ruang untuk perumahan dan permukiman. Adapun di sekitar proyek RISHA juga sudah terbangun banyak perumahan.

"Dan dari sisi Kementerian PUPR, lahan ini relatif cepat dan mudah untuk dilakukan pembangunan. Kita mulai sejak 10 hari setelah bencana gempa terjadi," tutup Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com