JAKARTA, KOMPAS.com - Megaproyek pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) telah dimulai sejak tahun 2015 silam oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat itu, Jokowi bersama Mantan Gubernur Lampung Ridho Ficardo melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sebagai awal mula pembangunan megaproyek tersebut,
Melihat ke belakang, proyek ini awal mulanya diinisiasi oleh Pemerintah melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada tahun 2010-2011.
Baca juga: Setiap 100 Kilometer, Bakal Ada SPKLU di Tol Trans-Sumatera
Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro bercerita, akan tetapi, pada saat JTTS ditawarkan investor, tidak ada satu pun yang berminat.
"Karena kelayakan finansialnya masih dibawah persyaratan. Akhirnya, ditugaskan Pemerintah," terang Koentjoro kepada Tim Merapah Trans-Sumatera 2022 Kompas.com di Jakarta, Senin (5/12/2022).
Pada saat ditugaskan kepada Hutama Karya, perseroan kemudian melanjutkan rencana-rencana tersebut dengan menyiapkan design engineering detailed (DED) atau detail gambar kerja.
Lalu, perusahaan juga menyiapkan beberapa kelengkapan seperti Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), dan lain sebagainya.
"Itu menjadi dasar awal Hutama Karya membangun JTTS," ucap Koentjoro melanjutkan.
Baca juga: JTTS Sumbang 30 Persen Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera
Pembangunan JTTS diinisiasi dari penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya sejak tahun 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.