JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kian menunjukkan minat untuk mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.
Hal ini ditandai lewat penggunaan kendaraan listrik pada pergelaran G20 di Bali pada bulan November 2022 lalu.
Kemudian pada akhir November 2022 kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian motor listrik dengan kisaran Rp 6 juta sampai dengan Rp 6,5 juta.
Insentif yang sama juga akan diberikan untuk pembelian mobil listrik. Tujuannya adalah untuk menghemat pembelian BBM sehingga subsidi BBM bisa berkurang.
Baca juga: Usai Event, Bus Listrik G20 Bakal Dijadikan Angkutan Umum di Tiga Kota
Namun, sudah siapkah Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik?
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang berpendapat, Pemerintah terlalu bersemangat melakukan kampanye dari kendaraan BBM fosil ke kendaraan listrik namun kurang dalam kesiapan infrastruktur kendaraan listriknya.
Infrastruktur kendaraan listrik yang belum disiapkan matang adalah penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sesuai demand.
Perlu diketahui, pengisian baterai kendaraan listrik memerlukan waktu yang sangat lama dan belum ada standar kualitas baterai.
"Manajemen pengolahan limbah baterai kendaaran listrik juga belum ada. Jangan sampai euphoria membeli kendaraan listrik telah terjadi secara massal namun regulasi dan mitigasi belum ada," tuturnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Sebentar Lagi Dibuka, Museum Transportasi TMII Pamerkan Kendaraan Listrik
Sementara itu, industri otomotif akan diuntungkan dengan adanya subsidi kendaraan listrik, namun sektor transportasi terancam menjadi korban karena transport demand management (TDM) dinilai gagal total.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.