JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2023, nilai pasar konstruksi nasional diprediksi bakal mengalami kenaikan 5,77 persen dibandingkan tahun 2022.
Sebagaimana tertera dalam publikasi BCI Central berjudul Indonesia Construction Market Outlook 2023.
Total nilai konstruksi nasional (gedung dan sipil) sebesar Rp 332,95 triliun, meningkat dari tahun 2022, yakni Rp 314,77 triliun.
Berdasarkan wilayah, Jawa Barat menjadi provinsi yang diproyeksi akan memberi kontribusi terbanyak terhadap nilai konstruksi nasional pada tahun 2023.
Kemudian di susul secara berurutan di wilayah Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan terakhir Jawa Timur.
Adapun Jawa Barat bakal memiliki total nilai konstruksi sebesar Rp 63,498 triliun. Terdiri dari nilai konstruksi gedung Rp 17,210 triliun, dan konstruksi sipil Rp 46,288 triliun.
Baca juga: Lampaui Pra-pandemi, Nilai Pasar Konstruksi Nasional 2023 Diprediksi Rp 332 Triliun
Kedua, Jabodetabek dengan total nilai konstruksi sebesar Rp 55,958 triliun. Terdiri dari nilai konstruksi gedung Rp 47,183 triliun, dan konstruksi sipil Rp 8,775 triliun.
Ketiga, Sumatera total nilai konstruksinya sebesar Rp 51,459 triliun. Terdiri dari nilai konstruksi gedung Rp 23,499 triliun, dan konstruksi sipil Rp 27,960 triliun.
Keempat, Kalimantan dengan total nilai konstruksi sebesar Rp 43,689 triliun. Terdiri dari nilai konstruksi gedung Rp 20,682 triliun, dan konstruksi sipil Rp 23,007 triliun.
Kelima, DIY total nilai konstruksinya sebesar Rp 33,937 triliun. Terdiri dari nilai konstruksi gedung Rp 14,759 triliun, dan konstruksi sipil Rp 19,178 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.