JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat tiga penggerak pasar konstruksi di Indonesia pada tahun 2023, yaitu residensial, industrial, dan infrastruktural.
National Research Manager BCI Asia Cahyono Siswanto menjelaskan hal ini dalam Indonesia Construction Market Outlook 2023, Kamis (1/12/2022).
Untuk sektor residensial, rumah tapak bakal mendominasi kenaikan dan diikuti oleh apartemen yang mulai tumbuh dengan banyaknya kolaborasi bersama pengembang luar negeri.
Sementara untuk sektor industrial diprediksi bakal tumbuh pesat karena sejalan dengan banyak masuknya investor asing.
Juga didukung oleh adanya pembukaan lahan-lahan industri baru yang cukup menarik investor untuk membangun pabrik di sana.
"Itu (pengembangan lahan industri) kan masih berlanjut terus," ucap Cahyono.
Sedangkan sektor infrastruktur tidak jauh dengan kebijakan pemerintah terkait sejumlah proyek yang dikembangkan. Contoh nyatanya adalah pembangunan berbagai jalan tol di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kawasan Industri Diprediksi Tetap Tumbuh Positif Tahun 2023
Pasar kontruksi yang mencakup gedung dan sipil diperkirakan tumbuh 5,78 persen pada 2023 dibandingkan tahun 2022.
Adapun hal ini mengikuti tren kenaikan sebesar 27,77 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.
"Total pasar konstruksi Indonesia diperkirakan mencapai Rp 332,95 triliun pada tahun 2023, di mana 47,29 persen di sektor sipil dan 52,71 persen di sektor bangunan," tambah Cahyono.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.