Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ahmad Jayadi
Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR

Menamatkan pendidikan strata satu Program Studi Ilmu Perpustakaan di Universitas Indonesia yang dilanjutkan dengan Magister Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pernah berprofesi sebagai wartawan, sebelum menjadi Pranata Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menilik Kesiapan Transaksi MLFF di Jalan Tol

Kompas.com - 01/12/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMERINTAh tengah menyempurnakan penerapan teknologi pembayaran tol non-tunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF).

Hal ini bertujuan untuk menjadikan jalan tol menjadi betul-betul bebas hambatan tanpa adanya gerbang pembayaran yang mengharuskan kendaraan berhenti sejenak.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, melalui Surat Menteri PUPR Nomor  PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021 Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow, telah menetapkan Roatex Ltd. sebagai pemrakarsa proyek sebagai pemenang lelang.

Roatex Ltd. Zrt, telah membentuk perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

MLFF merupakan hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria yang bertujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia.

Proyek ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria Victor Orbán ke Indonesia pada tahun 2016.

Baca juga: Usai Jalani Uji Coba, Gantry Sistem MLFF di Tol Jagorawi Disempurnakan

Sistem MLFF sejatinya menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang telah banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur, melalui aplikasi khusus yang bisa diunduh melalui gawai pintar.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system.

Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisasi bahan bakar kendaraan.

Teknologi ini juga telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).

Saat ini gantry system MLFF telah terpasang di Jalan Tol Jagorawi KM 18+370 arah Ciawi.

Namun Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan gantry MLFF yang pertama terpasang ini masih perlu dilakukan penyempurnaan kembali untuk peralatan pendukungnya sebelum siap diujicobakan kepada pengguna jalan tol secara langsung.

Menurutnya, penyempurnaan perlengkapan gantry ini telah melalui proses evaluasi oleh para tim ahli, tim BPJT, konsultan independen, dan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai badan usaha pelaksana sistem MLFF.

Selain di Tol Jagorawi, gantry uji coba kedua juga telah terpasang di Tol JORR S KM33+635, dan juga akan dilakukan penyempurnaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com