JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan buku Peta Deagregasi Bahaya Gempa Indonesia untuk Perencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Tahan Gempa.
Peluncuran buku ini diselenggarakan oleh Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN).
Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan pentingnya kesadaran dan pemahaman adanya peningkatan bahaya gempa terkini.
Selain itu juga untuk melengkapi kebutuhan ketersediaan standar acuan terbaru untuk infrastruktur tahan gempa di gedung, jembatan, bendungan, dan bangunan lepas pantai sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang memerlukan proses perencanaan dengan analisis struktur akurat serta memadai.
Baca juga: Menara Astra, Bukti Penerapan Konstruksi Anti-gempa di Pencakar Langit
Diharapkan pada akhirnya dapat tercipta teknik perencanaan infrastruktur bangunan tahan gempa yang aman dengan mengedepankan tindak manajemen bencana.
Adapun selain peluncuran buku, Kementerian PUPR juga melaksanakan Workshop Nasional bertajuk Perkembangan Terkini Pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia di Jakarta pada 29-30 November 2022.
Acara ini dilaksanakam secara hybrid dengan target sebanyak 3.000 peserta dari para pemberi kebijakan pemerintah pusat dan daerah, akademisi dosen dan mahasiswa, konsultan perencana dan kontraktor, para pakar asosiasi profesi hingga praktisi.
Peluncuran buku dilaksanakan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Zainal Fatah beserta jajaran pejabat Kementerian PUPR.
Baca juga: Bangun Rumah Anti-gempa dengan Metode RISHA, Cuma Rp 50 Juta
Turut hadir pada peluncuran buku, para pelaksana tugas dari Kementerian, Lembaga hingga Perguruan Tinggi.
Dalam sambutannya Zainal Fatah berharap peluncuran buku tersebut dapat melengkapi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan standar, pedoman, dan ketentuan teknis perencanaan infrastruktur yang sudah ada.
"Serta memberikan keyakinan dan kepastian dalam perencanaan dan perancangan berbagai infrastruktur tahan gempa," ucap Zainal Fatah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.