Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lee Sangrae
Kepala Badan Nasional Pembangunan Kota Administratif

Kepala Badan Nasional Pembangunan Kota Administratif atau National Agency for Administrative City Construction (NAACC)

Pembangunan Infrastruktur Transportasi Kota Bahagia Korea Contoh bagi IKN Nusantara

Kompas.com - 25/11/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK dimulainya pembangunan pada tahun 2007, Kota Administratif Multifungsi Sejong yang juga dikenal sebagai Kota Bahagia telah selesai dikembangkan hingga 60 persen.

Progres pembangunan ini lebih cepat jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan tingkat prosesnya.

Kota Bahagia merupakan sebuah proyek skala besar yang dimulai dengan tujuan pemerataan pembangunan telah benar-benar menjadi kota pusat administrasi Nasional di Korea.

Dengan tujuan kebijakan nasional "era lokal yang baik untuk tinggal di mana saja di Korea" yang diwujudkan pada tahun 2022, Kota Bahagia ini terus mempersiapkan transisi baru.

Pembangunan Gedung Majelis Nasional di Sejong dan kantor presiden kedua semakin terlihat, dan fungsi serta peran ibu kota administrasi terus menjadi perhatian.

Secara khusus, hubungan dengan wilayah metropolitan serta setiap kota hub regional menjadi lebih penting, dan perluasan infrastruktur transportasi di dalam kota untuk menanggapi permintaan lalu lintas sesuai dengan perubahan baru juga muncul sebagai tugas yang mendesak.

Pemerintah Indonesia telah secara resmi mengumumkan pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur, dan proyek pemindahan ibu kota tersebut pun kini berjalan lancar.

Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepadatan penduduk di Jakarta, ibu kota negara sekarang, dan pertumbuhan wilayah yang tidak merata, di mana 56,6 persen populasi terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang merupakan 6,7 persen dari wilayah Indonesia, sangat mirip dengan situasi di Korea.

Proyek Pemindahan Ibu Kota Administratif Sejong yang digalakkan dalam tiga tahap hingga tahun 2030, akan menjadi contoh dan solusi yang baik untuk Proyek Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia yang sedang digalakkan dalam empat tahap hingga tahun 2045.

Pada tahap awal, Kota Bahagia dirancang agar masyarakat hanya memerlukan waktu 1 jam untuk sampai ke area metropolitan Seoul dan kota-kota di sekitar Kota Bahagia, serta 2 jam ke kota-kota besar di seluruh negeri.

Lalu, jalan antar-kota yang berjumlah total 21 jalur dengan panjang 164,9 kilometer untuk menghubungkan Kota Bahagia dan kota-kota di sekitarnya kini sedang dibangun.

Transit Center Kota Bahagia KoreaNAACC Transit Center Kota Bahagia Korea
Selain itu, jalur kereta api metropolitan Daejeon-Sejong-Chungbuk baru-baru ini tampak dalam Rencana Jaringan Rel Nasional ke-4, dan Wide area railway akan memperkuat koneksi antara Kota Bahagia dan kota-kota terdekat (Daejeon dan Cheongju).

Hal ini untuk mempromosikan mutual development dalam area luas, serta akan berkontribusi besar pada pembentukan area super luas.

Sistem transportasi di Kota Bahagia menerapkan struktur spasial di mana 70 persen populasi dan 85 persen perdagangan ditempatkan dalam jarak berjalan kaki dari poros transportasi umum untuk meminimalkan lalu lintas yang tidak perlu.

Bus Rapod Transit (BRT), poros utama transportasi umum, menjamin ketepatan waktu yang unggul dibandingkan dengan bus yang ada melalui jalan khusus dan persimpangan jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com