Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Undang Investor Kelola 123.000 Hektar Lahan Kritis di Bangka Belitung

Kompas.com - 21/11/2022, 09:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Lahan seluas 123.000 hektar di Kepulauan Bangka Belitung dalam kondisi kritis. Pemerintah daerah memberi peluang pada investor untuk mengolah lahan tersebut menjadi produktif.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengatakan, lahan kritis yang terdata saat ini merupakan lahan bekas penambangan timah. Sebagian lahan itu pernah ditambang secara ilegal.

"Lahan itu tersebar di Bangka Belitung dan beberapa ada yang datang, menawarkan untuk diolah menjadi produktif," kata Ridwan seusai panen perdana kebun percontohan di Pangkalpinang, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Kabel Laut Berhasil Transfer 75 Megawatt dari Sumatera ke Bangka, Dorong Pertumbuhan Investasi

Pemerintah daerah akan membantu investor dalam perizinan. Kemudian juga menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk saling bersinergi.

"Seperti dari Pupuk Indonesia, mereka memiliki mobil uji tanah. Ini bisa digunakan terhadap lahan-lahan yang akan dikelola," ujar Ridwan.

Menurut Ridwan, sebagian lahan kritis telah dilakukan reklamasi. Jika ada investor yang masuk, kata Ridwan, lahan bisa digunakan untuk tanaman pangan atau kebutuhan industri.

"Lahan yang dekat dengan kebun sawit, maka kita tawarkan mereka untuk perluasan lahan. Ada juga yang mengusulkan agar ditanami bambu, karena pasar ekspornya," ungkap Ridwan.

Pemerintah Provinsi juga telah berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI) untuk tanaman biomassa yang akan menopang transisi energi.

Kemudian diusulkan juga pengembangan budidaya singkong karena pabrik tapiokanya sudah ada.

"Jadi kita minta lahan ini diolah sungguh-sungguh," ucap Ridwan yang juga Dirjen Minerba Kementerian ESDM.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Gusrizal mendukung program penghijauan yang menjadi visi pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Salah satu sektor yang mendapat perhatian saat ini yakni ketahanan dan produktivitas pangan nasional.

"Kebun percontohan di rumah dinas gubernur ini sebagai dukungan Pupuk Indonesia agar lahan yang ada, bisa dikelola lebih produktif, dimulai dari pekarangan rumah," ujar Gusrizal.

Gusrizal juga memerlihatkan kendaraan operasional yang bisa digunakan untuk uji kualitas tanah.

"Nanti kelompok tani kalau mau mengetahui kondisi tanahnya, bisa menghubungi petugas kita. Satu unit kendaraan ini cukup untuk melayani, karena kita ambil sampel lalu dilihat hasilnya seperti apa," ujar Gusrizal.

Dia pun memastikan ketersediaan pupuk di berbagai daerah untuk mendukung produktivitas para petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com