Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Gedung Baru RS Haji Medan Dimulai, Bakal Ada Restoran dan Salon

Kompas.com - 17/11/2022, 22:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap pembangunan gedung baru Rumah Sakit Haji Medan berjalan lancar.

Ia berharap fasilitas dan pelayanan membuat pasien sembuh 75 persen, sebagai wujud semangat perjuangan para pendirinya.

Edy menceritakan, RS Haji lahir untuk mengenang tragedi terowongan Al-Muaisin Mina yang ambruk dan menelan 600-an jemaah Haji Indonesia pada 1990.

"Para pendiri gotong royong membangun rumah sakit ini, saya ucapkan terima kasih kepada para pendahulu...” katanya di acara ground breaking RS Haji Medan, Rabu (16/11/2022).

Awalnya, rencana pembangunan gedung baru kurang mendapat dukungan. Namun Edy tetap semangat meneruskan perjuangan para pendiri, membuat dirinya menggunakan kewenangan sebagai kepala daerah.

Baca juga: Bali Bakal Punya Rumah Sakit Internasional Pertama, Ini Progresnya

"Di atas lahan seluas 6 hektar ini, saya ingin di masa jabatan saya, bisa berdiri lima tower. Dimulai dari pembangunan dua tower pertama,” katanya.

Target tower pertama sebanyak 96 kamar, berkapasitas 174 tempat tidur. Kalau tower kedua selesai dibangun, totalnya bisa mencapai 400 tempat tidur.

Masyarakat Sumut berjumlah 15 juta jiwa, setidaknya RS Haji bisa menampung 800-an pasien.

Dalam catatan Edy, ada Rp 146 triliun yang dibawa ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia untuk berobat. Dari jumlah itu, Rp 75 triliun dari Sumatera Utara.

"Kenapa harus negara lain yang mendapat keuntungan? Kalau itu bisa kita raih, dana akan berputar di sini, makanya kita bangun rumah sakit bertaraf internasional,” ucap Edy.

Selain hitung-hitungan jumlah pasien yang sejalan dengan bisnis, Edy menekankan bahwa yang paling penting adalah merawat orang sakit. Semangat pendirian rumah sakit adalah memberi pelayanan kesehatan untuk pasien.

Baca juga: Tahun 2023, Rumah Sakit Baru di Wilayah Utara Lamongan Dibangun

“Namanya rumah sakit, untuk orang berobat. Bagaimana orang yang berobat dan dirawat inap di sini, 50 persen sembuh karena fasilitas yang baik dan nyaman. Ditambah kesembuhannya 25 persen lagi karena pelayanan yang baik. Jadi yang datang ke sini, 75 persen sembuh, sisanya adalah pengobatan. Jadi semuanya harus tampak bagus,” tegasnya.

Direktur RS Haji Medan Rehulina Ginting mengharapkan semangat yang digaungkan gubernur meningkatkan kapasitas rumah sakit. Nantinya, fasilitas kesehatan ini bisa menampung lebih banyak lagi pasien dari berbagai daerah.

“Layanan unggulan itu dari kementerian kesehatan. RS Haji jadi rujukan utama sakit jantung, stoke, kanker, TB dan lainnya,” kata Rehulina.

Untuk peningkatan pelayanan, pihaknya menyiapkan sumber daya manusia yang akan mengisi tujuh lantai dalam satu tower. Setidaknya 140 perawat untuk satu tower, termasuk dokter ahli yang akan disekolahkan.

“Ada standar pelayanan, sebagaimana perintah menteri. Kami akan menyiapkan fasilitas dan SDM-nya. Nanti juga ada front office, restoran dan salon,” ungkapnya.

RS Haji Medan pada Juni kemarin, berumur 30 tahun. Satu-satunya rumah sakit milik Pemprov Sumut ini ber-tipe B, akreditasinya utama atau bintang empat. Kapasitasnya 219 tempat tidur, saat ini sudah diisi 180 pasien.

Pada 2023, RS Haji Medan menargetkan dapat akreditasi paripurna atau bintang lima dan Joint Commission International (JCI), juga bersertifikasi sebagai rumah sakit syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com