MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap pembangunan gedung baru Rumah Sakit Haji Medan berjalan lancar.
Ia berharap fasilitas dan pelayanan membuat pasien sembuh 75 persen, sebagai wujud semangat perjuangan para pendirinya.
Edy menceritakan, RS Haji lahir untuk mengenang tragedi terowongan Al-Muaisin Mina yang ambruk dan menelan 600-an jemaah Haji Indonesia pada 1990.
"Para pendiri gotong royong membangun rumah sakit ini, saya ucapkan terima kasih kepada para pendahulu...” katanya di acara ground breaking RS Haji Medan, Rabu (16/11/2022).
Awalnya, rencana pembangunan gedung baru kurang mendapat dukungan. Namun Edy tetap semangat meneruskan perjuangan para pendiri, membuat dirinya menggunakan kewenangan sebagai kepala daerah.
Baca juga: Bali Bakal Punya Rumah Sakit Internasional Pertama, Ini Progresnya
"Di atas lahan seluas 6 hektar ini, saya ingin di masa jabatan saya, bisa berdiri lima tower. Dimulai dari pembangunan dua tower pertama,” katanya.
Target tower pertama sebanyak 96 kamar, berkapasitas 174 tempat tidur. Kalau tower kedua selesai dibangun, totalnya bisa mencapai 400 tempat tidur.
Masyarakat Sumut berjumlah 15 juta jiwa, setidaknya RS Haji bisa menampung 800-an pasien.
Dalam catatan Edy, ada Rp 146 triliun yang dibawa ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia untuk berobat. Dari jumlah itu, Rp 75 triliun dari Sumatera Utara.
"Kenapa harus negara lain yang mendapat keuntungan? Kalau itu bisa kita raih, dana akan berputar di sini, makanya kita bangun rumah sakit bertaraf internasional,” ucap Edy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.