Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2022 Ini, Jawa Timur Dapat Jatah Bedah Rumah 32.033 Unit

Kompas.com - 09/11/2022, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2022 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan bantuan bedah rumah untuk 32.033 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan, angka itu tersebut tersebar di 34 Kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur.

Sebagai contoh di Kabupaten Malang, Kementerian PUPR menyalurkan dana sebesar Rp 12,18 miliar pada tahun ini untuk membedah 609 unit rumah.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 113 unit rumah dibedah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di salah satu desa di Malang yakni Ngabab, Kecamatan Pujon.

"Khusus di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, kami siap menyelesaikan BSPS sejumlah 113 unit dengan anggaran Rp 2,26 miliar," ucapnya.

Iwan menjelaskan, pihaknya juga siap menjadikan Desa Ngabab sebagai percontohan Kampung/Desa BSPS.

Caranya, berkolaborasi Baznas maupun sektor swasta lewat dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat memiliki hunian yang layak.

Baca juga: Lewat BSPS, 60.706 Rumah Tak Layak Huni Berhasil Dibedah

Salah seorang penerima program BSPS di Desa Ngabab, Hariyadi (37), bersama isterinya, Ramiati mengungkapkan keluarganya tidak pernah menduga bisa membangun rumah menjadi layak huni.

Hal ini ditambah dengan dirinya seorang buruh tani dan bekerja serabutan dan tidak memiliki penghasilan tetap.

"Saya hanya bekerja sebagai buruh tani yang hanya dibayar Rp 50.000 selama bekerja setengah hari di ladang. Itu pun kalau ada yang meminta bantuan untuk mengerjakan pekerjaan tani ya kalau tidak ada ya nggak kerja," curhatnya.

Sejak mendapatkan sosialisasi BSPS di Balai Desa Ngabab, Haryadi mulai yakin bahwa rumah layak adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Hariyadi kemudian menggunakan tabungan keluarga sebanyak Rp 25 juta untuk menambah dana stimulan dari Kementerian PUPR sekitar Rp 20 juta.

"Alhamdulillah, sekarang rumah saya jadi lebih layak karena sudah dibangun berkat BSPS dan berharap kegiatan ini dilanjutkan ke depan," klaimnya.

Menurut Hariyadi, dia mendapat pendampingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), mulai dari sosialisasi hingga saat proses pembangunan.

"Dan pastinya BSPS ini gratis dan tidak ada potongan sama sekali," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com