Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Penerima Manfaat TORA Warungkiara Tanam Pisang Cavendish, Hadi Tjahjanto: Ini Menjanjikan

Kompas.com - 31/10/2022, 10:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) eks-Hak Guna Usaha (HGU) di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dimanfaatkan untuk penanaman pisang cavendish.

Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, pemanfaatan lahan ini dinilai begitu menjanjikan secara ekonomi.

"Oleh sebab itu, ini menjadi contoh yang baik, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Jika ini bagus hasilnya, yang lain akan mengikuti," kata Hadi dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Senin (31/10/2022).

Bukan tanpa alasan, saat ini kebutuhan pasokan akan pisang cavendish di seluruh Indonesia baru mencapai 60 persen.

Menurutnya, dibutuhkan sekitar 40 persen pasokan pisang untuk wilayah-wilayah di Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan kota-kota lainnya.

Baca juga: Percepatan Redistribusi TORA, Hadi Tjahjanto Butuh Dukungan KLHK

Sebagai informasi, pemanfaatan lahan redistribusi pisang cavendish itu dikembangkan pada tahun 2021.

Bentuk pengembangan yang dilakukan berupa kerja sama antara PT Great Giant Pineapple (GGP) dengan Koperasi Produsen Agro TORA Wajasakti yang dibentuk para penerima pemanfaatan lahan tersebut.

Dia berharap, masyarakat memiliki kemampuan pengelolaan lahan yang mumpuni.

Sebab, hal yang ditakutkan, setelah tanah diredistribusi, petani tidak memiliki keahlian atau petani punya keahlian namun hasil tanam dimainkan oleh spekulan.

"Oleh karena itu, kita pegang bersama GGP ini. Dan saya panen raya akan datang ke sini," ucapnya.

Kepala Kantor Wilayah (Kakannwil) BPN Jawa Barat Dalu Agung Darmawan mengimbau ke depannya, program Reforma Agraria tidak hanya redistribusi lahan, melainkan didukung dengan penataan akses lainnya. Sehingga, bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini adalah program Reforma Agraria, kalau hanya memberikan tanah, banyak sekali yang nantinya cuma dijual, tidak bermanfaat, dan seterusnya," terang Dalu.

Maka dari itu, Dalu berharap ke depannya ada redistribusi tanah yang harus didukung dengan penataan akses, pemasaran, dan seterusnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+