KOMPAS.com – Desain interior dapat mengubah ruang apa pun menjadi sesuatu yang istimewa. Daya tarik dan perasaan yang Anda dapatkan ketika memasuki sebuah ruangan ditentukan oleh desainnya.
Adapun aspek terpenting dalam merancang rumah (atau bahkan kantor) bukan hanya tampilan, tetapi menciptakan suasana yang mengikat semua aspek. Desainer interior ingin perasaan klien mereka timbul setelah pulang lagi.
Studi terbaru menunjukkan validitas klaim ini, terutama ketika kita mempertimbangkan berapa banyak waktu yang dihabiskan orang di rumah dibandingkan tempat lain selama waktu luang atau pada akhir pekan yakni 75 persen lebih banyak daripada selama minggu kerja yang sibuk.
Efek psikologis dari desain interior merupakan bagian penting yang perlu dipertimbangkan ketika merancang lingkungan kerja.
Baca juga: Kenali 9 Karakteristik Desain Interior Zen dari Jepang
Desainer perusahaan menggunakan warna, pencahayaan, dan tata letak untuk menciptakan ruang motivasi yang mempromosikan efisiensi atau kreativitas, sementara desainer bisnis mempertimbangkan pola pikir serta aspek yang menyenangkan secara estetika agar karyawan merasa bahagia di lokasi kerja mereka.
Dikutip dari Mountain Refined, desain rumah dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan stabilitas emosi seseorang.
Cara Anda melengkapi rumah, mengecat dinding, dan mengatur barang-barang akan berdampak signifikan pada seberapa nyaman bagi orang-orang untuk tinggal. Tidak heran mengapa hubungan antara rumah dan kesehatan mental ini begitu kuat.
Agar rumah terasa seperti surga, tempat menjadi diri sendiri, atau bahkan kantor agar karyawan merasa bahagia. Berikut aspek desain yang mempengaruhi kesehatan mental Anda seperti dikutip dari Mountain Refined.
1. Jarak
Rumah Anda harus terlihat luas. Ruang yang luas dan kreatif dapat membuat Anda lebih produktif dalam kehidupan sehari-hari dan memberi kesan bahwa seseorang hidup dengan baik dengan pencapaian mereka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.