5 Alasan Baja Struktural Jadi Pilihan Terbaik untuk Konstruksi Rumah

JAKARTA,KOMPAS.com - Banyak material yang dapat digunakan untuk memperkokoh struktur sebuah bangunan rumah termasuk baja struktiral. 

Seperti dikutip dari Housing.com, baja struktural merupakan kombinasi potongan-potongan baja yang terhubung satu sama lain untuk menopang beban dan memberikan kekakuan yang komprehensif pada bangunan.

Tak seperti struktur beton atau kayu, baja struktural dibuat dengan lebih sedikit bahan baku namun memiliki tingkat ketahanan yang tinggi.

Baca juga: Pemilik Gedung, Pertimbangkan 5 Faktor Ini Sebelum Punya Pintu Tahan Api

Material ini juga sangat cocok digunakan pada berbagai jenis konstruksi bangunan termasuk terminal bandara, bangunan pabrik industri, gedung bertingkat tinggi serta jembatan. 

Bagi yang ingin membangun rumah dan masih belum yakin untuk menggunakan baja struktural, berikut alasan yang dapat Anda pertimbangkan.

1. Desain yang felksibel

Dalam hal warna, tekstur, dan bentuk, baja struktural memiliki tampilan yang lebih fleksibel sehingga bisa dimanfaatkan oleh para arsitek untuk bereksperimen dengan konsep hunian yang diinginkan. 

Namun variasi desain material ini tidak banyak karena diproduksi secara masal di pabrik dan telah melalui pengecekan standar kualitas. 

2. Mudah dirakit

Di musim apa pun, baja dapat dirakit dengan cepat dan efektif. Karena sudah diproduksi di pabrik, saat pemasangannya hanya memerlukan sedikit tenaga kerja di lokasi. 

Bergantung pada kapasitas proyek, seluruh bingkai dapat dibangun dalam hitungan hari. Ini dapat  yang menghasilkan periode konstruksi 40 persen ebih pendek daripada konstruksi konvensional. 

Pada pembuatan fondasi rumah yang lebih kecil,  bobot baja struktural yang lebih rendah daripada penyangga hunian lainnya  seperti beton.

3. Dapat didaur ulang tanpa henti

Ketika bangunan yang dibangun dengan baja struktural dirobohkan, baja struktural dapat diambil kemudian didaur ulang oleh industri baja.

Salah satu keunggulan baja adalah dapat didaur ulang tanpa kehilangan kualitasnya. Saat ini, sekitar 30 persen dari baja baru terbuat dari baja daur ulang sehingga mengurangi pengerukan bahan mentah di alam.