Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2022, 14:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah selesai direvitalisasi dan beroperasi pada Januari 2022 lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Terminal Tipe A Leuwipanjang di Bandung, Jawa Barat.

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, Terminal Leuwi Panjang kini memiliki tampilan lebih modern, bersih, nyaman, dan tidak kalah dari stasiun atau bandara.

Menurut Budi, ini merupakan bagian dari komitmen membangun infrastruktur transportasi yang delivered (diterima). Sehingga, bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Sekarang kita lihat, Kota Bandung punya terminal bus yang keren, busnya (yang datang ke terminal) banyak, ada dari Sukabumi, Jakarta, Garut, dan sebagainya," terang Budi dikutip dari laman Kemenhub, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Bersiap Sambut Tamu KTT G20, Ini Fasilitas Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai

Dia juga mengapresiasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat yang mengelola terminal tersebut dengan baik.

Terminal Leuwipanjang berada di lahan seluas 26.00 meter persegi dan berkonsep mixed-use, dimana terminal tidak hanya sebagai simpul transportasi naik turun penumpang, tetapi menjadi pusat perekonomian dan kegiatan masyarakat.

Selain itu, telah dilengkapi sejumlah fasilitas seperti counter check-in, ruang tunggu keberangkatan, sky-bridge, area komersial, area ramp check, kidszone, dan fasilitas pendukung lainnya.

Melalui revitalisasi dan modernisasi terminal ini diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum massal bus.

Saat ini, rata-rata jumlah penumpang bus di Terminal Leuwi Panjang mencapai sekitar 10.000 lebih orang per harinya dan 426 bus (AKAP, AKDP, dan Trans Bandung/BTS) setiap harinya.

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2022 silam, Budi mengingatkan kepada insan perhubungan untuk selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam bekerja.

“Kalau kita ingat Pancasila, Insya Allah negara kita terus bersatu, jangan berpikir yang lain dari Pancasila,”  tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com