JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban erupsi Gunung Semeru berhasi meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Pasalnya, Huntap garapan PT Hutama Karya (Persero) bersama PT Brantas Abipraya (Persero) selesai dikerjakan dalam waktu empat bulan. Yakni mulai 28 Januari 2022 hingga 31 Mei 2022.
Direktur Operasi I Hutama Karya Gunadi mengatakan, pembangunan 1.951 hunian tetap dengan nilai kontrak sebesar Rp 181,9 miliar.
Berada di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan luas 81,55 hektar.
Karena telah dibangun dalam kurun waktu singkat, proyek tersebut berhasil memecahkan rekor Muri dengan label 'Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Tercepat'.
"Tentunya ini menjadi pencapaian terbaru khususnya bagi Divisi Sipil Umum untuk memperkuat portofolio dan komitmen perusahaan atas konstruksi bangunan-bangunan tanggap darurat atau paska bencana," ujar Gunadi dalam rilis pers, Rabu (28/09/2022).
Baca juga: Resmi Dimulai, Pembangunan Pasca-bencana Kawasan Huntap Talise di Palu
Dia menjelaskan, pada proyek ini Hutama Karya mendapatkan porsi untuk membangun 814 unit hunian.
terdiri dari 316 unit Kajar Kuning, 392 unit Curah Kobokan 2, 109 unit Kamar Kajang, dan 24 unit Gumuk Mas.
Serta sebanyak 200 orang warga lokal diserap menjadi tenaga kerja untuk bekerja dalam pembangunan proyek.
Selain itu, pekerjaan yang dilakukan Hutama Karya dalam proyek ini melingkupi pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, arsitektur, pekerjaan mekanikal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.