JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, kecelakaan dengan fatalitas tinggi atau merenggut nyawa manusia terus terjadi di jalan tol secara berturut-turut.
Padahal, kampanye keselamatan berkendara terus dilakukan para pihak terkait, termasuk Korlantas Polri, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Usaha jalan Tol (BUJT), Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan lain-lain.
Kementerian PUPR juga menekankan aspek kualitas konstruksi jalan tol harus diutamakan, selain unsur estetika yang harus ada dalam setiap proyek infrastruktur. Terlebih lagi untuk proyek strategis nasional (PSN).
Kecelakaan dengan fatalitas tinggi terjadi di Tol Pemalang-Batang yang menewaskan Menteri Pekerjaan Umum (PU) periode 2009-2014, Hermanto Dardak.
Kecelakaan lalu lintas (lalin) ganda tersebut tepatnya terjadi di Km 341+400 B yang melibatkan dua unit kendaraan.
Kedua kendaraan yang dimaksud adalah minibus Kijang Innova bernomor polisi B 2739 UFZ yang dikemudikan oleh AS (sopir Hermanto Dardak) dengan truk Hino golongan III bermuatan tepung dengan nomor polisi K 1909 BH yang dikemudikan oleh S (31).
Selanjutnya, terjadi lagi kecelakaan maut di Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, tepatnya di Km 253+00 Jalur A, Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 14.15 WIB.
Atas kejadian tersebut, satu orang dinyatakan tewas dan belasan lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang melibatkan 8 kendaraan itu.
Tak berhenti di situ, kecelakaan maut terjadi lagi di Jalan Tol Semarang-Solo Km 436+400 arah Semarang, Sabtu (24/9/2022) pukul 04.00 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.